Bibit Cabe Keriting OR 42 Bibit Unggul Berkualitas Terbaik

Bibit Cabe Keriting
OR 42

Bibit Cabe Keriting OR 42 Bibit Unggul Berkualitas Terbaik. 08125222117 WA/SMS Lmga Agro.

Lmga Agro adalah toko pertanian beraneka macam kebutuhan pertanian lengkap tetapi dengan harga murah.

Lmga Agro adalah toko pertanian berbasis online dengan lokasi fisik yang bertempat di Kota Kediri, Jawa Timur.

Kami adalah rekan petani dalam memperoleh beraneka macam kebutuhan pertanian terlengkap.

Berbagai macam kebutuhan pertanian seperti zpt, pupuk, pestisida, benih, alat pertanian & spare part, dan lainnya bisa Anda beli dari Lmga Agro. So, calon konsumen kami tak perlu ragu apabila ingin membeli produk pertanian dari Lmga Agro.

Bibit cabe OR 42 kini telah tersedia di Lmga Agro. Lmga Agro jual bibit cabe OR 42 original serta berkualitas terbaik.

Segera order kemudian buktikan sendiri kualitasnya melalui toko online Lmga Agro.

Indonesia kaya dengan beraneka macam hasil pertanian unggulan. Curah hujan, iklim tropis, maupun sinar matahari yang seimbang menjadi faktor penting mengapa berbagai macam tanaman penghasil hasil pertanian di Indonesia bisa hidup.

Contoh hasil pertanian tersebut misalnya seperti kangkung, kacang panjang, tomat, semangka, sawi, bayam, terong, cabe, mentimun, melon, dan lainnya.

Seperti penjelasan diatas, salah satu hasil pertanian yang terdapat di Indonesia adalah cabe. Cabe merupakan tanaman yang berasal dari genus Capsicum yang menghasilkan buah bercita rasa pedas dan tergolong sebagai sayuran.

Diketahui, berdasarkan catatan sejarah tumbuhan ini merupakan tumbuhan asli dari daerah tropis serta subtropis benua Amerika, tepatnya dari Kolombia, Amerika Selatan.

Tumbuhan tersebut kemudian menyebar ke seluruh Amerika Latin. Sementara itu, untuk penyebarannya ke seluruh Indonesia lewat perantara pedagang Spanyol dan Portugis.

Selain menjadi bumbu untuk masakan bercita rasa pedas, cabe juga banyak dipergunakan dalam beraneka bentuk olahan. Produk olahan tersebut semisal saja seperti saos, keripik, manisan, abon, dan lainnya.

Dengan berbagai macam kandungan nutrisi dalam buah cabe, maka akan banyak manfaat yang bisa tubuh dapatkan. Tetapi, dengan catatan bahwa dikonsumsi dalam jumlah berlebihan justru akan memberikan efek buruk bagi tubuh.

Beberapa manfaat mengkonsumsi cabe dalam jumlah cukup yaitu menjaga kesehatan mata, mengurangi pegal – pegal, menjaga kesehatan sistem pencernaan, melancarkan sistem pernafasan, dan lainnya.

Budidaya Tanaman Cabe Keriting Dengan Tepat

Budidaya Tanaman Cabe Keriting Dengan Tepat

Di Indonesia sendiri, ada beberapa tipe cabe yang cukup banyak dibudidayakan. Salah satu tipenya ialah tipe cabe keriting.

Cabe keriting merupakan salah satu jenis tanaman dari komoditas hortikultura yang termasuk sebagai tanaman musiman. Tumbuhan ini mampu berbuah dengan baik di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi.

Tinggi tanaman ini bisa mencapai 1 cm, sementara bagian bunganya berwarna putih dan soliter. Jika Anda tertarik membudidayakan cabai keriting, Lmga Agro siap untuk membantu.

Lmga Agro akan memberikan tahapan budidaya cabai keriting sedari awal sampai dengan akhir. Cara budidaya cabe keriting secara tepat dari awal sampai dengan akhir yaitu :

• Persiapan & Pengolahan Lahan Tanam

Sebelum melakukan pengolahan lahan tanam, siapkan lahan tanam terlebih dulu. Usahakan agar lahan tanam memperoleh sinar matahari dalam jumlah cukup supaya tanaman cabe keriting tersinari penuh.

Bersihkan lahan tanam lebih dahulu dari semak – semak, kerikil, batu – batuan, gulma, kotoran, dan lainnya sampai bersih. Jika sudah, bajak tanah lahan tanam sampai gembur menggunakan cangkul sebanyak sekali sampai dua kali dengan kedalaman sekitar ± 25 cm.

Berikutnya, haluskan tanah berbongkah serta buang juga akar dan gulma dari tanah yang sebelumnya Anda cangkul. Lahan yang telah gembur lalu dibuatkan bedengan diatasnya.

Buatlah bedengan dengan ukuran tertentu, yaitu lebar ± 100 – 120 cm, tinggi ± 30 cm, serta panjang menyesuaikan dengan kondisi lahan tanam.

Jangan lupa juga untuk memberikan jarak antar bedengan berkisar ± 60 cm. Setelah itu, lakukan pengaplikasian pupuk dasar pada bedengan.

Pupuk dasar yang dapat digunakan direkomendasikan memakai pupuk kandang. Dosis pengaplikasiann pupuk kandang yaitu sebesar ± 20 ton per ha.

Baca Juga : Katalog Produk Utama Terlengkap Lmga Agro

• Penanaman

Berikutnya, biarkan bedengan selama kurun waktu satu sampai dua minggu. Setelah dua minggu, berikutnya tanamilah bedengan menggunakan bibit cabe yang sudah siap tanam.

Selanjutnya, tutupilah menggunakan mulsa plastik lalu lubangi mulsa plastik dengan diameter berkisar ± 10 cm. Proses penanaman tersebut baru bisa dilakukan ketika bibit sudah berusia 4 sampai 5 minggu atau sudah mempunyai 3 hingga 5 helai daun.

Untuk setiap lubang tanam, bisa Anda isikan sebanyak satu bibit cabe keriting. Setelah itu, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kondisi bibit.

Jika ada bibit yang dalam kondisi kurang baik, maka segeralah melakukan penyulaman bibit. Penyulaman bibit telah bisa Anda lakukan ketika bibit telah berumur 7 hari setelah tanam.

Lalu, pasangkan ajir atau lenjeran pada bibit yang telah berumur ± 7 hari setelah tanam. Sementara itu, pengikatan tanaman baru bisa dilakukan ketika sudah berumur ± 15 hari setelah tanam.

• Perawatan / Pemeliharaan

Proses perawatan atau pemeliharaan terbagi menjadi beberapa, yaitu pengairan / penyiraman, pemupukan, penyiangan gulma, dan lainnya.

Proses – proses tersebut harus dilakukan secara rutin untuk mengoptimalkan pertumbuhan maupun perkembangan tanaman cabai.

Dalam proses pengairan ini, pengairan bisa dilakukan setiap hari ketika musim kemarau agar terhindar dari kekurangan air.

• Pengendalian Organisme Pengganggu

Apabila muncul organisme pengganggu tanaman (opt), maka segera lakukan proses pengendalian. Namun, Anda harus mengetahui terlebih dulu penyebab serangannya, sehingga Anda tau harus menanganinya dengan cara seperti apa.

Ada beberapa cara penanganan yang dapat dilakukan dalam mengendalikan opt. Misalnya saja seperti mengaplikasikan pestisida tepat dosis, menyiangi gulma secara rutin, memanfaatkan predator alami, dan lainnya.

Contoh beberapa opt yang harus diwaspadai serangannya saat menanam tanaman cabai keriting yakni :

1. Kuning Keriting

Penyakit kuning keriting adalah sebuah penyakit karena serangan virus, yaitu virus CLCV / begomovirus (Chilli Leaf Curl Virus). Penularannya sendiri umumnya terjadi lewat perantara kutu kebul.

Penyebaran penyakit kuning keriting tergantung pada kondisi angin, yang menunjukkan seberapa jauh kutu kebul dapat melakukan perjalanan.

Virus CLCV bertahan pada lahan tanam pada gulma dan inang alternatif. Adanya gulma, curah hujan, serta bahan pindah tanam yang terinfeksi akan makin mendukung perkembangan penyakit kuning keriting.

Tanaman cabai keriting akan sangat rentan terinfeksi pada tahap pembibitan dan fase vegetatif. Ciri – ciri penyakit kuning keriting ada beberapa.

Seperti tepi daun melengkung ke arah atas, pembuluh menjadi menguning, serta ukuran daun menjadi berkurang. Selain itu, pembuluh daun menjadi membengkak dengan pemendekan ruas dan tangkai daun.

Daun berusia lebih tua menjadi rapuh serta kasar. Jika tanaman terinfeksi saat awal musim, pertumbuhannya menjadi terganggu serta mengakibatkan kerugian panen secara signifikan.

Pembentukan buah pada kultivar yang rentan cenderung akan menghasilkan buah yang cacat serta tak sempurna. Virus CLCV gejalanya cenderung sama dengan gejala aktivitas makan thrips dan tungau.

2. Busuk Bakteri

Penyakit busuk bakteri menjadi salah satu penyakit paling merusak pada lingkungan lembab dan hangat. Busuk bakteri sendiri terjadi karena infeksi bakteri, yaitu bakteri Xanthomonas.

Patogen bakteri ini bertahan hidup menyatu bersama benih (internal maupun eksternal), serta gulma tertentu. Kemudian patogen bakteri Xanthomonas menyebar lewat media air hujan atau air irigasi pancur.

Bakteri Xanthomonas masuk ke dalam tanaman melalui pori – pori dan juga luka daun. Kisaran suhu optimal untuk perkembangannya berkisar antara suhu 25° hingga 30° C.

Gejala awal yakni pada daun muda muncul luka kecil berwarna kuning kehijauan, umumnya nampak cacat dan juga menggulung.

Pada daun berumur lebih tua, luka – lukanya terlihat agak membengkak, warnanya hijau gelap, berminyak, dan juga seringkali dikelilingi oleh lingkaran bernuansa kuning.

Luka – luka itu umumnya banyak berkumpul pada pinggir atau ujung daun. Pada akhirnya, bintik – bintik ini terlihat seperti lubang bekas tembakan karena bagian tengahnya kering serta juga hancur.

Bintik – bintik pada bagian buah (berukuran hingga 0,5 cm) berawal dengan adanya warna hijau pucat, serta area nampak berair. Bintik – bintik itu akhirnya berwujud kasar, berwarna coklat, serta juga berkeropeng.

3. Rebah Kecambah

Rebah kecambah adalah salah satu penyakit pada tanaman yang terjadi karena patogen cendawan, yaitu Phytium spp.

Jamur ini mampu tumbuh subur dalam kondisi cuaca hujan dan hangat, tanah terlalu lembab, dan tanaman yang disebarkan terlalu padat.

Genangan air serta pemberian nitrogen dalam jumlah berlebih mampu melemahkan tanaman serta mendukung perkembangan penyakit rebah kecambah.

Spora menyebar secara luas lewat alat atau peralatan kerja yang terkontaminasi dan lumpur pada pakaian atau sepatu. Benih yang sudah berkecambah atau bibit muda cenderung lebih rentan terkena cendawan Phytium.

Gejala rebah kecambah dapat terjadi dalam dua fase selama pengembangan bibit, yaitu fase pra-kemunculan serta fase pasca kemunculan.

Saat fase pra-kemunculan, jamur mengkolonisasi benih sesaat ketika disemai, sehingga menyebabkan benih membusuk serta menghambat perkecambahan.

Ketika fase pasca-kemunculan, pertumbuhan bibit termasuk buruk serta pangkal batang pun membusuk. Nampak sekali dengan batang lunak dan berlendir dengan luka berair berwarna hitam, coklat, serta abu – abu.

Tumbuhan atau pohon muda menguning dan mulai layu, akhirnya tumbang, serta terlihat seolah – olah telah terpotong di pangkalnya. Tumbuhan cendawan berwarna abu – abu ataupun putih muncul pada tumbuhan mati maupun pada permukaan tanah.

Baca Juga : Pupuk Untuk Mempercepat Pertumbuhan Tanaman Cabai

4. Lalat Buah

Lalat buah (Bactrocera dorsalis) mempunyai warna yang sangat beragam. Tetapi, sebagian besar berwarna kuning dan coklat tua dilengkapi tanda hitam pada dadanya.

Perkembangan dari telur hingga lalat mencapai fase dewasa saat kondisi musim kemarau yakni selama ± 16 hari. Apabila dalam kondisi cuaca musim hujan, maka bisa memakan waktu lebih dari 16 hari.

Seekor lalat buah betina dewasa mampu menghasilkan telur sebanyak 1200 sampai 1500 butir telur dalam buah – buahan matang selama masa hidupnya.

Setelah memakan daging buah, larva dewasa akan mulai muncul dari dalam buah, kemudian menjatuhkan diri ke tanah.

Berikutnya, mereka akan membentuk kepompong berwarna coklat hingga coklat tua. Lalat buah dewasa membutuhkan waktu selama 9 hari supaya dapat matang secara seksual setelah kemunculannya.

Pada buah yang sudah matang, kerusakannya terdiri atas kerusakan jaringan dan pembusukan internal yang terkait dengan infestasi belatung.

Setelah oviposisi, kemungkinan terdapat beberapa nekrosis di sekitar tanda tusukan (sengatan). Kerusakan mekanis pada buah berbahaya terhadap kekuatan kulit dan dapat mendukung oviposisi ke dalam daging buah.

• Pemanenan

Proses pemanenan bisa Anda lakukan ketika tanaman cabe keriting umumnya telah berumur sekitar ± 9 minggu setelah tanam. Proses pemanenan kedua dan selanjutnya dapat diteruskan dengan interval waktu ± 5 sampai 7 hari sekali.

Bibit Cabe OR 42 Cocok Untuk Petani Tanam

Bibit Cabe OR 42 Cocok Untuk Petani Tanam

Tentu saja ketika akan membudidayakan cabai keriting Anda membutuhkan bibit cabai keriting berkualitas unggul. Untuk itu Lmga Agro akan merekomendasikan produk bibit berkualitas unggul untuk petani gunakan.

Salah satu produk bibit cabe keriting yang bisa digunakan petani rekomendasi Lmga Agro ialah OR Twist 42. OR Twist 42 atau orang sering menyebutnya juga sebagai OR 42 adalah bibit cabe keriting hibrida berkualitas terbaik hasil produksi produsen PT Oriental Seed.

Contoh beberapa karakteristik serta keunggulan dari bibit cabe keriting OR 42 yakni seperti :

1. Bibit cabe OR 42 mampu tumbuh secara baik di daerah dataran menengah pada musim kemarau maupun musim hujan.
2. Vigor cabe OR 42 tergolong kokoh, ruasnya pendek, dan banyak percabangan.
3. Cabe OR 42 memiliki ketahanan terhadap serangan penyakit layu fusarium sampai layu bakteri.
4. Cabe keriting OR 42 tahan terhadap serangan hama mite, Aphid, dan juga thrips.
5. Penanaman memanfaatkan bibit cabe keriting OR 42 menjadi lebih aman serta mudah karena telah tahan terhadap hama & penyakit.
6. Proses pembentukan buah cabe OR 42 tergolong tetap mudah walaupun dalam kondisi cuaca kurang bagus.
7. Buah cabe keriting OR 42 memiliki panjang ± 18 cm, berdiameter ± 0,7 cm, serta berat ± 6 gram.
8. Saat muda, warna buah cabe keriting OR 42 berwarna hijau, kemudian berubah warna menjadi merah mengkilap saat sudah matang.
9. Tekstur buah cabe OR 42 tergolong cukup lentur, sehingga membuat jumlah buah rusak akibat proses pengepakan maupun pengangkutan jarak jauh bisa lebih menurun.
10. Budidaya memakai bibit cabe keriting OR 42 bisa dipanen saat muda (cabai hijau) maupun panen saat tua (cabai merah).
11. Hasil panen cabe keriting OR 42 tergolong mudah terjual ke pedagang kaki lima sampai pedagang besar.
12. Budidaya menggunakan bibit cabe keriting OR 42 sudah bisa dipanen saat berumur ± 83 hari setelah pindah tanam.
13. Potensi hasil panen tanaman cabe keriting OR 42 tergolong sangat besar, yakni berkisar ± 23 ton per ha.

Dengan karakteristik dan keunggulan dari bibit cabe keriting OR 42 tersebut, maka OR 42 cocok petani pilih sebagai pilihan utama untuk dibudidayakan. So, apakah pembaca tertarik untuk membeli produk bibit cabe keriting OR 42 ??

Baca Juga : Bara Benih Cabai Rawit Cap Panah Merah Berkualitas Unggulan

Jual Bibit Cabe Keriting OR 42 Harga Terjangkau

Jual Bibit Cabe Keriting OR 42 Harga Terjangkau

Jika pembaca sedang mencari produk bibit cabe keriting OR 42, maka sudah pasti jawabannya adalah Lmga Agro. Lmga Agro jual bibit cabe keriting OR 42 dengan harga terjamin murah.

Toko online Lmga Agro juga mempunyai berbagai tips maupun trik dalam memaksimalkan budidaya menggunakan bibit cabe keriting OR 42. Sehingga, hasil budidaya menggunakan bibit cabe keriting OR 42 bisa berhasil dan menjadi lebih optimal.

Berbagai macam kelebihan dari bibit cabe keriting OR 42 tentunya membuat petani tak perlu ragu ketika akan menggunakannya. Kualitasnya pun telah terbukti di lapangan serta teruji memberikan hasil terbaik.

Jual bibit cabe keriting OR 42 berkualitas unggulan hanya dari toko online Lmga Agro. Kami toko tani online terpercaya untuk konsumen dalam memperoleh produk bibit cabe keriting OR 42 terdekat dari Anda.

Bibit cabe keriting OR 42 tersedia di Lmga Agro dalam kemasan sachet berisi bersih 10 gram. Harga jual bibit cabe keriting OR 42 terjamin ramah untuk kantong konsumen, sehingga dapat terjangkau untuk seluruh kalangan konsumen.

Lmga Agro menjalin kerjasama dengan mitra pengiriman terbaik dalam mengirimkan pesanan bibit cabe keriting OR 42. Pos Indonesia, JNT, KI8, serta JNE adalah beberapa nama – nama mitra pengiriman rekanan Lmga Agro.

Mitra pengiriman kami memiliki reputasi dan kualitas yang terjamin, sehingga konsumen tak perlu ragu jika pesanan bibit cabe keriting OR 42 tak akan sampai.

Jadi, order segera bibit cabe keriting OR 42 dengan harga terjangkau dari Lmga Agro sekarang juga sebelum kehabisan !!

Nah, itulah dia artikel bertema bahasan bibit cabe keriting OR 42 ini kami tulis dan sampaikan kepada Anda semua. Semoga artikel ini bisa memberikan banyak manfaat dan juga berdampak positif bagi semua pembaca.

Jika masih ada hal – hal kurang jelas mengenai artikel berjudul Bibit Cabe Keriting OR 42 Bibit Unggul Berkualitas Terbaik ini, hubungi segera Lmga Agro melalui no. telepon 08125222117 (Khusus Layanan WA/SMS). Sukses selalu dan sampai jumpa kembali.

Diposting oleh Toko Pertanian Terdekat Petani Lmga Agro