 |
| Labu Madu F1 |
Apabila berminat silahkan menghubungi kami, kami juga melayani konsultasi seputar pertanian. Layanan pengiriman barang meliputi seluruh pelosok wilayah Indonesia.
Bagi kebanyakan orang budidaya Labu madu F1 Panah Merah atau butternut squash masih dirasa kurang menarik. Wajar, permasalahan ini dikarenakan konsumen yang biasa mengkonsumsi olahan labu madu juga masih terbatas.
Hal ini juga membuat pemasaran labu madu Panah Merah juga menemui kesulitan karena belum begitu diminati banyak orang.
Masyarakat umumnya juga belum begitu jelas mengenai cara menanam budidaya labu madu yang tepat untuk menghasilkan potensi tinggi. Begitu juga mengenai khasiat labu madu, cara mengolah labu madu menjadi masakan atau bisa dikonsumsi langsung apa tidaknya.
Apalagi harga labu madu per kg bisa menembus kisaran 70 ribu di pasaran tentunya menambah faktor bukan menjadi pilihan utama konsumen.
Cara budidaya labu madu F1 benih hibrida cap Panah Merah tidak begitu sulit. Labu madu F1 Panah Merah memiliki manfaat tinggi bagi kesehatan.
Kesemuanya perlu untuk diulas secara terus menerus, seperti halnya mengenai artikel semacam ini. Mungkin sudah banyak artikel lainnya yang juga mengulas mengenai labu madu ini.
Kami bermaksud terus memberikan dorongan kepada para petani hortikultura untuk mengembangkan budidaya labu madu F1 lebih luas lagi. Yang mungkin saat ini masih menyebar di beberapa daerah di daerah Sumatera dan Jawa, nantinya bisa dikenal dan menyeluruh di pelosok nusantara ini.
Manfaat Dari Budidaya Labu Madu F1
Budidaya Labu madu F1 Panah Merah sebenarnya juga memberikan prospek menjanjikan ke depannya, melihat dari khasiatnya yang tidak bisa di abaikan. Apabila banyak orang mengetahui kandungan yang terdapat pada labu madu, tentunya bisa menjadi alternatif tambahan.
Dalam buah Labu madu Panah Merah terdapat kandungan Beta Karoten, Vitamin B kompleks dan Vitamin A. Juga mengandung serat serta senyawa anti oksidan yang tinggi.
Bisa menjadi makanan bagi yang sedang menjalani program diet, mencegah kolesterol, penuaan dini dan Kanker. Bagus juga sebagai makanan mendampingi ASI. Labu madu juga mengandung zat besi sehingga bagus untuk penderita anemia.
Baca Juga : Toko Pertanian CAP PANAH MERAH
Tanaman ini berasal dari benua Amerika, dan dikembangkan sampai di Indonesia. Dari daerah asal tanaman ini penyajian butternut squash atau labu madu sebagai pendamping olahan daging kalkun atau jenis daging lainnya.
Tentunya pada awalnya hanya kalangan eksklusif yang mengenal dan mengkonsumsinya. Saat ini tidak karena kini sudah mulai banyak petani, pecinta agrobisnis mencoba mengembangkan dan membuka peluang market lebih terbuka.
Alhasil Labu madu bisa diterima di masyarakat luas Indonesia. Cara olahan labu madu, resep-resep masakan dan panduan-panduannya banyak ditemui dan mudah dipraktekkan. Labu madu juga enak dikonsumsi langsung bagi yang terbiasa.
Distribusi Labu madu juga sudah mudah, menjangkau kota-kota di seluruh Indonesia, banyak di temui di swalayan, minimarket dan grosir buah sayur. Ditambah lagi adanya fasilitas online dan jasa ekspedisi juga mempermudah mendapatkan labu madu tersebut.
Dari nilai Ekonomis pemasaran labu madu juga lumayan menjanjikan. Harga labu madu per kilogramnya masih menembus 70 ribuan. Kenyataan tersebut bisa menambah support kita semua untuk mencoba budidaya Labu madu F1.
Benih Labumadu F1 Cap Panah Merah
Salah satu pendukung suksesnya budidaya Labu madu adalah pada penyediaan benih tanaman yang berkualitas. Awalnya memang untuk mendapatkan benih butternut squash yang bagus harus impor tetapi saat ini tidak.
Perusahaan benih skala nasional sudah bisa membuat benih hibrida labu jenis ini. Munculnya benih seperti benih Labu madu F1 dari Cap Panah Merah merupakan solusi untuk mendapatkan benih tanpa harus impor.
Dari hasil uji budidaya Labumadu F1 Panah Merah mendapatkan hasil panen dan kualitas buah tidak beda dengan benih impor. Untuk cara budidaya benih Labu madu F1 juga sama dengan jenis labu pada umumnya.
Pada kesempatan ini untuk melengkapi isi artikel ini, kami sertakan teknik budidaya Labumadu F1 Panah Merah.
Baca Juga : PENGOLAHAN TANAH PADA BUDIDAYA LAHAN PERTANIAN
Cara Budidaya Labumadu F1
Pengolahan Lahan Untuk Tanam Pada Budidaya Labu Madu F1
Persiapkan syarat tumbuh labu madu yaitu lokasi lahan. Gemburkan tanah dan buat beberapa bedengan setinggi 20-30 cm, lebar 1 m, dengan diberi jarak antar bedengan 2-3 m. Panjang bedengan mengikuti luas lahan dan jumlah kebutuhan bibit yang akan ditanam.
Siapkan dan campurkan pupuk dasar labu madu : kapur pertanian/dolomit perkiraan 10 karung/ha, pupuk NPK perkiraan 10 karung/ha, pupuk kandang matang perkiraan 10-15 ton/ha sebagai pupuk dasar. Hal ini untuk mendapatkan pH tanah yang idela antar 6-7, bisa diukur menggunakan alat ukur pH meter.
Setelah itu semprotkan larutan Trichoderma sp ( agen hayati )dan senyawa penghemat pupuk seperti humat AH-90 dengan dosis 4 liter/ha. Bisa pula ditambahkan Bio Boost sebagai unsur organisme pendukung agen/pupuk hayati.
Setelah itu diamkan lahan selama seminggu baru tutup dengan mulsa plastik kemudian diamkan lagi 1-2 minggu. Pilih mulsa plastik yang sesuai mengingat tanaman Labumadu habitat tumbuhnya di dataran rendah dengan iklim panas seperti ini.
Sinar matahari syarat tumbuh labu madu diserap dan dipantulkan harus tepat untuk menjaga kelembaban tanah yang tertutup mulsa. Berguna untuk menjaga agar tanaman pengganggu tidak tumbuh dan mengendalikan munculnya patogen pada tanah.
Ini dilakukan sebelum tanam bibit agar supaya unsur hara tanah terpenuhi dan terjaga sehingga pertumbuhan tanaman menjadi subur.
Buat tempat rambatan pada lahan. Bisa dibentuk seperti teralis bahan bisa dari bambu sebagai tiang dan penghubung antar tiang bisa dari bambu,kawat atau bahan lainnya.
Anyaman penghubung antar tiang bambu menyerupai rangka tempat genteng rumah. Seperti pada rangka rambatan budidaya anggur. Tiang/ajir dipasang ditiap samping lubang tanam. Untuk perambatan tanaman nantinya ke arah atas. Tinggi tiang disesuaikan, perkiraan 2-3m.
Persemaian Benih Labumadu F1
Seperti pada langkah awal teknik budidaya tanaman pada umumnya. Benih yang sudah disiapkan rendam 1 hari. Siapkan media tray semai, sebagai wadah. Siapkan media arang sekam dan pupuk kompos matang perbandingan 1:1:1 sebagai media tanam.
 |
| LABU MADU F1 |
Isi tray dengan campuran media tanam tadi, basahi secukupnya. Kemudian benih yang sudah direndam mulai ditanam sedalam 1 cm.
Atur jarak bila persemaian dilakukan tanpa tray. Basahi secukupnya dan lakukan rutin untuk penyiraman pada saat sudah mulai muncul kecambah.
Kecambah biasanya mulai muncul seminggu setelah tanam benih,tetap pantau hingga muncul daun. Media tetap diperhatikan apabila mengering segera basahi. Hingga muncul kira-kira 4-5 daun, bibit Labu madu F1 siap dipindahkan ke lahan tanam.
Penanaman Bibit Dan Pemeliharaan Budidaya Labu Madu F1
Sebelum dilanjutkan ke proses tanam bibit, lubangi dahulu mulsa dengan pelubang mulsa. Kami juga menjual mulsa plastik dan alat pelubang mulsa 5 cm, 7 cm dan 10 cm. Untuk mendapatkan lubang tanam.
Pada bedengan bisa menggunakan sistem double row dengan jarak 3 m x 1 m, jarak antar lubang tanam 40-50 cm. Diatur antar baris lubang tanamnya dibuat zig-zag, tidak lurus sejajar.
Siapkan juga lubang pupuk 10 cm didekat masing-masing lubang tanam. Mulai pindahkan bibit tanaman dari persemaian ke lubang tanam pada lahan. Lakukan penyiraman secara teratur dan rutin.
Untuk pemeliharaan menggunakan metode pupuk yang dikocor pada lahan dan pupuk daun yang disemprotkan. Komposisi untuk pupuk kocor adalah sebagai berikut dari pupuk kandang 20 kg, NPK Mutiara 1kg, Agen hayati 1 kg, air sebagai pelarut 200 liter.
Aduk setiap hari selama seminggu. Kemudian encerkan lagi hingga menjadi 400 liter. Kebutuhan pengocoran per tanaman 250 ml. Penggunaan pupuk semprot, komposisi pupuk daun untuk semprot adalah Kalsium super 500 ml, Gandasil D 500 gram, Hormon pertumbuhan 500 ml, air 200 liter.
Pemupukan dilakukan seminggu sekali tetapi diberi jeda 3 hari bergantian antara pupuk kocor dan semprot pupuk daun.
Pengendalian Hama Dan Penyakit Budidaya Labu Madu F1
Seperti halnya tanaman buah dan sayur lainnya, pada budidaya Labumadu F1 juga tidak lepas dari serangan hama dan penyakit. Hama Fusarium, Bakteri, lalat buah dan Trip sp. Penyakit yang menyerang antara lainnya layu bakteri, layu fusarium, kriting daun.
Penanggulangan penyakit layu bakteri bisa menggunakan BIO Boost PGPR atau pestisida berbahan mankozeb. Penyakit yang menyebabkan daun kriting dikarenakan virus yang dibawa kutu kebul penanggulangannya dengan insektisida berbahan abamectin. Sedang untuk serangan lalat buah bisa menggunakan perangkap lalat buah atau petrogenol.
Apabila muncul gejala serangan hama dan penyakit, segera lakukan penanganan. Baik menggunakan pestisida yang harus sesuai aturan, juga sanitasi dan hilangkan bagian tanaman yang terkena dampak (bakar).
Segera konsultasikan apabila belum ada hasil dari penanganan pertama. Bisa juga menghubungi kami, Toko Pertanian Online LMGA AGRO untuk mendapatkan informasi lanjut masalah penanganannya.
Baca Juga : LABU MADU PEACOCK F1, BUAH MANIS DAN LEMBUT
Masa Panen Budidaya Labu Madu F1
Masa panen untuk tanaman budidaya labu madu F1 pada usia tanaman 90 HST. Ciri-ciri buah labu madu siap panen adalah tangkai buah pada tangkal sudah berubah warna dari hijau ke coklat.
Sedangkan buah labumadu sudah berwarna kecoklatan mengkilap, bentuk standar menyerupai bola lampu agak memanjang. Untuk berat buah labu madu 1-2 kg.
Demikian ulasan mengenai labu jenis varian ini atau butternutsquash dan cara menanam benih pada budidaya labumadu F1 dengan teknik yang benar. Semoga bisa membantu menambah informasi dan mendorong keinginan pembaca untuk mencoba budidaya Labu madu F1 Cap Panah Merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika anda ingin komentar Gunakan alamat email yang jelas ( Jangan Anonymous ). Mohon komentar secara bijak dan sesuai bahasan.