![]() |
CONTOH PESTISIDA |
Karena itu maka pengertian Formulasi, Kandungan Bahan Aktif serta cara kerja dari pestisida ini petani harus mengetahui secara baik dan benar sehingga dalam penggunaannya bisa lebih bijak serta tidak menimbulkan masalah baru bagi petani serta lingkungan.
Mari kita sedikit belajar tentang pestisida tersebut satu demi satu sehingga dapat menjadi modal dasar kita agar kita dan lingkungan kita bisa aman dari bahan kimia berbahaya ini.
Seperti kita mengetahui bahwa pestisida tersedia dalam bentuk murni dan dalam bentuk sudah di formulasi oleh perusahaan pestisida. Pestisida yang di gunakan oleh petani di Indonesia adalah dalam bentuk yang sudah di Formulasi. Pestisida dalam bentuk murni di produksi oleh perusahaan pestisida dalam bentuk bahan dasar, yang kemudian akan di beli oleh perusahaan pestisida untuk di formulasi sendiri oleh Formulator pestisida serta akan di beri nama sebelum di pasarkan.
Pada kesempatan ini saya akan sedikit mengulas tentang Formulasi Pestisida yang sering kita temui di Indonesia :
- Cairan Emulsi
Pestisida dalam bentuk Cairan Emulsi atau Emulsifiable Concentrates atau Emulsible Concentrates adalah pestisida yang beredar di pasaran dalam bentuk cairan, dimana di pasaran dan toko pertanian, pestisida tersebut dalam kemasan jualnya selalu di tandai ( di ikuti ) dengan tulis ES ( Emulsi Solution ), WSC ( Water Soluble Concentrate ) dan S ( Solution ). Selain bentuknya yang berupa singkatan tersebut, di pasaran pestisida harus menyebutkan angka di depannya yang menunjukkan Konsentrasi bahan aktif dalam persen. Apabila angka yang ditunjukkan lebih dari 90 maka bisa di bilang pestisida tersebut mempunyai bahan aktif murni. Sedangkan untuk jenis pestisida yang berbahan cair akan ada tiga komponen utama yang terdiri dari : Bahan Aktif, Bahan Perata serta bahan pelarut. Golongan pestisida ini di sebut dengan bentuk emulsi karena berupa bahan cairan yang pekat dimana penggunaanya dengan cara melarutkan ( mencampur ) dengan air dan akan membentuk suatu Emulsi.
- Granulars (Butiran )
Pestisida dengan Formulasi Butiran ( Granulars ) banyak di gunakan pada jenis Insektisida terutama yang bekerja secara sistemik, walaupun dalam perkembangannya saat ini ada pula Herbisida tanaman berbentuk Granul ( Butiran ). Aplikasi biasanya dilakukan saat awal tanam ( untuk perlindungan awal tanaman ), dimana pestisida dalam bentuk butiran ini terdiri atas: Bahan Aktif, Bahan Pembawa yang perupa talek dan kuarsa dan bahan perekat. Kandungan bahan aktif rendah yaitu kisaran 2 - 25 %, dengan tingkat kelembutan ( Mesh ) 20 - 80. Aplikasi di lapang pestisida dengan bentuk Granul ini akan lebih mudah serta cepat. Karena itu penulis yakin bahwa pestisida dalam bentuk Granul ini ke depan akan semakin berkembang. Pestisida dengan Formulasi Granul ( butiran ) ini di lapangan bisa di lihat dengan adanya kode huruf G atau WDG ( Water Dispersible Granule ).
- Debu ( Dust )
Pestisida dalam bentuk Formulasi debu ini jarang sekali di produksi karena kurang efektif daya kerjanya. Pestisida dengan Formulasi debu ini terdisri dari bahan aktif dan Zat pembawa yang berupa talek. Tingkat efisiensi pestisida tanaman dalam bentus Dust ini hanya mempunyai keefektifan 10 - 40 %.
- Tepung ( Powder )
Komposisi pestisida Formulasi tepung terdiri dari bahan aktif dan bahan pembawa yang berupa talek. Bentuk pestisida dalam bentuk tepung ini bisa di kenal dengan di tandai dengan andanya tulisan berupa WP ( Wettable Powder ) atau WSP ( Water Soluble Powder ). Pestida dengan Formulasi tepung ini saat ini banyak mendominasi pasar di Indonesia.
- Oli ( Oil )
Pestisida dengan Formulasi Oli atau yang di kenal dengan nama SCO ( Solluble Concentrade in Oil ). Walaupun sangat jarang namun kita perlu mengetahuinya. Biasanya di campur dengan bahan minyak seperti xilem, karosen. Apalikasi pestisda dalam bentuk Oil ini dengan menggunakan Otomizer.
- Fumigansia ( Fumigant )
Pestisida dalam bentuk Fumigansia ini adalah berupa bahan kimia kerjanya dengan menghasilkan uap, gas, asap untuk bisa membunuh hama. Pestisida dalam bentuk ini dominan di gunakan untuk stirilisasi serangga gudang di penyimpanan
Demikian sekilas info tentang bentuk Formulasi dari pestisida yang sering kita temui dan ada di Indonesia. Selain harus mengetahui bentuk Formulasi pestisida kita juga harus mengenal : Dosis Pestida, Cara Aplikasi Pestisida, Cara Pencampuran pestida, Konsentrasi Pestisida dan cara penangulangan apabila keracunan pestisida. Semua akan saya tulis satu persatu di kesempatan yang lain.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi para petani, penjual pestida serta pembaca artikel Blog LMGA AGRO ini. Apabila ada yang kurang jelas bisa di tanyakan di Toko Pertanian On Line LMGA AGRO di kontak yang ada. Toko Pertanian LMGA AGRO menjual peroduk pertanian : Benih, Bibit, Pupuk, Pestisida, Alat dan peralatan Pertanian dengan sitem Grosir. Kami menjual dengan harga murah, layanan cepat dan pilhan tepat. Silakan hubungi LMGA AGRO di CP Bpk. Budi Telp. : 082 141 747 141 atau SMS/WA : 0812 5222 117.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika anda ingin komentar Gunakan alamat email yang jelas ( Jangan Anonymous ). Mohon komentar secara bijak dan sesuai bahasan.