BELANJA ONLINE, HUBUNGI KAMI : SMS / WA : 081 252 22 117, KONSULTASI PERTANIAN GRATIS HP. 082 141 747 141.

KETIK JUDUL/LABEL ARTIKEL YANG DICARI PADA KOLOM DI BAWAH INI

18/10/2018

Read

BUDIDAYA PEPAYA HASIL TINGGI BEBAS HAMA PENYAKIT

BUDIDAYA PEPAYA, PEPAYA,  TANAMAN PEPAYA, BENIH PEPAYA, LMGA AGRO
HASIL BUDIDAYA PEPAYA
Budidaya  pepaya hasil tinggi serta bebas hama penyakit adalah harapan petani dalam usaha Agribisnis tanaman pepaya. LMGA AGRO di bapak Budi : Telepon. 082141747141 atau SMS/WA 08125222117. Jual benih pepaya berkualitas harga murah. Budidaya pepaya bisa dilakukan di daerah-daerah tropik hingga sub-tropik.


Budidaya pepaya merupakan tanaman favorit di Indonesia karena manfaat yang bisa diambil dari tanaman ini mulai dari daun, bunga dan buahnya.

Buahnya dapat dijadikan buah segar maupun jus, daunnya dijadikan lalapan untuk masakan pecel ataupun aneka olahan lain. Bunganya dijadikan obat tradisional maupun lalapan. Karena itu, keberadaan buah ini selalu dicari di pasar tradisional maupun di supermarket.

Dalam menanam tanaman pepaya, petani melakukan tumpang sari dengan tanaman lain seperti cabe, terong dan lain-lain. Saat ini semakin beragam ditemukan beragam jenis tanaman pepaya yang berkualitas dan unggul.

Benih pepaya berkualitas juga dapat diperoleh di  Toko OnLine LMGA AGRO (Agen, Distributor, Dealer, Resmi) menyediakan benih, pestisida, pupuk, dan peralatan pertanian dengan harga murah dan terjangkau. Kami juga melayani konsultasi GRATIS budidaya pertanian tanaman hortikultura.

BUAH PEPAYA : BUAH PENUH MANFAAT


BUDIDAYA PEPAYA, CARA MENANAM PEPAYA, PEPAYA MADU, CARA TANAM PEPAYA, PEPAYA, LMGA AGRO
GAMBAR BUAH
 BUDIDAYA PEPAYA

Tanaman pepaya ( Carica papaya L ) merupakan tanaman yang berasal dari Meksiko bagian Selatan dan Nicaragua. Pepaya memiliki buah dengan rasa manis, biasa dikonsumsi sebagai hidangan penutup.

Buah pepaya sangat baik bagi kesehatan tubuh kita, apalagi bila rutin mengkonsumsinya, karena buah pepaya mengandung Vitamin A dan B yang penting bagi tubuh kita.

Tanaman pepaya juga diyakini sebagai tanaman obat dimana akar tanaman pepaya berkhasiat menyembuhkan penyakit ginjal, daun pepaya dapat mengobati sakit malaria, getah pada batang pepaya dapat digunakan untuk melunakkkan makanan, sedang bunga pepaya dapat digunakan untuk urap maupun tumis bunga pepaya.

Buah pepaya dipercaya sudah lama dapat memperlancar saluran pencernaan dan mengatasi atau mencegah sembelit. Buah pepaya dapat dikonsumsi baik matamg maupun maupun masih mentah atau muda. Pepaya muda dapat dijadikan bahan rujak atau sayur pepaya yang lezat.

SYARAT TUMBUH BUDIDAYA PEPAYA


Tanaman pepaya pada dasarnya dapat di tanam pada daerah-daerah tropik sampai sub tropik, sehingga hampir wilayah di Indonesia dapat dijadikan tempat  untuk menanam pepaya.

Diketahui, tanaman pepaya dapat tumbuh di daerah-daerah basah, kering, dataran rendah maupun dataran tinggi. Hanya saja tanaman pepaya bila ditanam pada dataran tinggi, hasil buahnya kurang optimal.

Pertumbuhan optimal tanaman pepaya pada ketinggian 200 - 500 mdpl di daerah tropis dengan sinar matahari yang cukup sepanjang hari namun angin yang berhembus tidak terlalu kencang karena dapat menghambat penyerbukan bunga pepaya.

Suhu untuk lokasi budidaya pepaya yang baik untuk pertumbuhannya adalah 22 - 26 °C dengan kelembaban udara cukup-sedang. Budidaya pepaya menghendaki curah hujan yang dibutuhkan antara 1000 - 2000 mm/tahun.

PEMBIBITAN TANAMAN PEPAYA


BUDIDAYA PEPAYA, TANAMAN PEPAYA, BENIH PEPAYA, LMGA AGRO
BIBIT PEPAYA

Bibit tanaman pepaya dipersiapkan dahulu sebelum persiapan lahan dan membuat bedengan, karena bibit baru siap dipindah saat berumur 1,5 sampai 2 bulan.

Pembibitan dalam budidaya pepaya dilakukan agar mendapatkan tanaman pepaya yang memiliki daya adaptasi baik, tanaman sehat dan seragam.

Benih yang sudah ada, direndam dalam larutan fungisida selama 30 menit sesuai petunjuk pada kemasan. Setelah itu benih dijemur hingga kering. Siapkan media tanam benih yaitu campuran tanah dan pupuk kandang yang sudah disaring dengan perbandingan 2 : 1.


Tambahkan campuran tanah tadi, pupuk TSP agar benih cepat berkecambah. Lalu masukkan media tanam tersebut ke dalam plastik 1 ons an atau polybag dan benih bisa ditanam.

Tempat persemaian bibit pepaya harus teduh, terlindungi dari sinar matahari langsung, bisa juga menggunakan paranet untuk melindungi tempat semai.

Penyiraman dilakukan rutin agar tanah tetap lembab, dan seiring bertambahnya hari, paranet juga dibuka agar sinar matahari dapat masuk hingga bibit siap dipindah ke lahan tetap.

LAHAN UNTUK BUDIDAYA PEPAYA


Tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman pepaya adalah tanah yang subur, lempung berpasir, dengan pH tanah netral yaitu sekitar 6 - 7 .

Lahan yang dipakai untuk budidaya pepaya tidak tergenang air dan memiliki drainase yang baik. Kondisi tanah yang terlalu banyak air dapat menyebabkan tanaman mudah terserang jamur, namun tanah yang terlalu kering juga tidak baik bagi pertumbuhan tanaman pepaya.

PERSIAPAN LAHAN BUDIDAYA PEPAYA


Persiapan lahan budidaya pepaya yang dilakukan yaitu membersihkan lahan dari rumput-rumput liar dan semak belukar  atau kotoran lain, lalu tanah di gemburkan dengan cara dibajak atau dicangkul.

Tanah dibolak balik dan ditambahkan pupuk kandang, bila pH tanah kurang dari 5,5 maka perlu ditambahkan dolomit.

Setelah penggemburan selesai, tanah dibuat bedengan-bedengan dengan lebar 2 m, tinggi bedengan 30 cm, panjang disesuaikan dengan luas lahan. Jarak antar bedengan dalam budidaya pepaya adalah 60 cm.

PENANAMAN BIBIT TANAMAN PEPAYA


Bibit yang siap dipindahkan telah berumur dewasa, kurang lebih berumur 2 bulan. Sebelumnya lubang tanam yang dibuat diberi jarak minimal 2 minggu baru bisa ditanami bibit.

Ukuran lubang tanam dalam budidaya pepaya  adalah 50 x 50 x 50 cm dengan jarak tanam adalah 2 m x 2 m. Biarkan bedengan kurang lebih 2 - 3 hari.

Sebelum bibit dipindah ke lahan tetap, siram media bibit atau polybag sampai benar-benar basah lalu angkat pelan-pelan agar akar tanaman tidak rusak.


Masukkan bibit ke dalam lubang tanam dan tutup dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang lalu ditekan agar menjadi padat dan tanaman kembali disiram.

Bibit yang baru dipindah harus dicek secara rutin sampai umur 2 minggu sejak pemindahan. Bila ada tanaman yang mati maka segera diganti dengan tanaman yang baru agar didapatkan tanaman yang serempak tumbuhnya.

PEMELIHARAAN TANAMAN PEPAYA


Pemeliharaan pada budidaya pepaya tidak harus dilakukan setiap hari, langkah pemeliharaan yang dilakukan meliputi : Penyiangan budidaya pepaya dilakukan dengan mencabut gulma dan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar tanaman pepaya.

Penyiangan dapat dilakukan disesuaikan dengan kondisi lahan. Pendangiran atau pembumbungan yaitu mencangkul tanah di sekitar tanaman agar tanah menjadi gembur dan memudahkan akar tanaman menyerap unsur hara dalam tanah.

Penyiraman budidaya pepaya dilakukan bila area sekitar tanaman tampak kering. Tanaman pepaya memiliki daya tahan yang tinggi terhadap kondisi lingkungan, sehingga penyiraman tidak perlu setiap hari.

PEMUPUKAN SUSULAN PADA BUDIDAYA PEPAYA


Pemberian pupuk susulan dalam budidaya pepaya dimaksudkan untuk menambah unsur hara dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman. Bila kebutuhan tanaman tersedia dengan baik maka hasil tanaman juga dapat optimal.

Pemupukan susulan pada budidaya pepaya dilakukan saat umur 2 minggu setelah pemindahan bibit ke lahan tetap. Cara pemberian dengan membuat larikan melingkari tanaman pepaya dengan kedalaman larikan 10 - 15 cm  dan campuran pupuk ditaburkan di sepanjang larikan.
  • Cara pemupukan pertama, umur 2 minggu dari pemindahan bibit, yaitu campuran Urea 30 g, SP-36 40 g, ZA 40 g, KCl 20 g per pohon.
  • Cara pemupukan kedua, umur 1 bulan, yaitu campuran Urea 40 g, SP-36 70 g, ZA 70 g, KCl 30 g per pohon.
  • Cara pemupukan ketiga, umur 4 bulan, yaitu campuran Urea 45 g, SP-36 80 g, ZA 80 g, KCL 60 g per pohon.
  • Cara pemupukan keempat, umur 6 bulan, yaitu campuran Urea 50 g, SP-36 90 g, ZA 90 g, KCl 70 g per pohon.
  • Cara pemupukan selanjutnya setiap satu bulan, yaitu campuran Urea 60 g, SP-36 100 g, ZA 100 g, KCl 75 g per pohon.

CARA PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT  BUDIDAYA PEPAYA


Budidaya pepaya sebenarnya adalah tanaman yang tahan hama serta penyakit namun bukan berarti tidak akan timbul serangan selama menanam pepaya.

Adanya serangan hama peyakit menyebabkan produksi yang kita panen turun tajam.  Bahkan panen buah pepaya terkadang tidak laku jual karena tampilannya jelek akibat serangan hama penyakit.

Tingkat serangan hama penyakit yang parah selama budidaya pepaya bisa menyebabkan kematian di tanaman pepaya.

Dengan dasar itu maka pemahaman serta penguasaan tentang hama penyakit dalam budidaya pepaya pepaya harus kita pahami.  Pemahaman tentang hama penyakit akan menentukan tingkat keberhasilan kita dalam budidaya pepaya.

Toko pertanian LMGA AGRO akan membahas sekilas tentang  hama serta penyakit utama dalam budidaya pepaya.

Sekaligus nanti akan kita ulas tentang bagaimana kita mengemadalikannya.  Diharapkan pembaca dan pelanggan toko pertanian LMGA AGRO tidak mengalami kesulitan lagi dalam budidaya pepaya.

A.  HAMA DALAM BUDIDAYA PEPAYA


Hama utama yang sering menyerang tanaman pepaya dalam aktivitas budidaya pepaya adalah Mite ( Tungau ) serta  Kutu Daun ( Mizus persicae ). Kedua hama pengganggu itu hampir selalu ada di selama budidaya pepaya.  Adaun yang menjadi sifat serta karakter dari hama tersebut adalah :

Tungau Merah (Tetranychus bimaculatus Harv.)


Tungau termasuk golongan  akarina ( hewan berkaki delapan ), tungau menyerang tanaman pepaya di bagian daun dengan cara menghisap cairan sel daun pepaya.

Apabila dalam jumlah banyak serta serangan parah maka daun pepaya akan kerting serta kuning.  Ada tujuh jenis tungau, namun yang dominan  menyerang dalam budidaya pepaya adalah tungau merah.

Tungau merah mengganggu tanaman pepaya dengan menyerang pepaya bagian bawah daun.  Seranagn tungau merah akan tinggi serta aparah di msuim kemarau.

Ciri - ciri adanya serangan tungau merah adalah adanya benang - benang  merah di bawah daun serta di urat daun.

Budidaya pepaya yang daunnya terserang tungau merah akan berubah hijau kekuningan.  Serangan tungau merah yang di biarka serta parah akan mengakibatkan serangan  gemini virus.

Terus usaha apa yang bisa kita lakukan agar tanaman pepaya kita kembali sehat serta terbebas dari serangan tungau merah.

Pertama semprot bagian daun yang terserang tungau merah dengan pestisida yang mengandung belerang.

Apabila belum sembuh juga coa kendalikan tungau merah dengan menggunakan akarida seperti  Samite 135 Ec dengan konsentrasi 0.5 ml per liter atau Pegazus 0.5 ml / liter. Penyemprotan dengan interval 4 hari sekali sebanyak 3 - 4 kali.

Kutu Daun ( Myzus persicae )


Kutu Daun  paling banyak menyerang budidaya pepaya.  Kutu jenis myzus paling dominan menyerang dalam budidaya tanaman.

Kutu daun ini menyerang daunpepaya serta bersimbiosi dengan semut.  Hali ini karena sekresi dari Myzus persicae di suka oleh semut.

Kutu daun ini hidup di bagian bawah daun pepaya ( terutama daun muda ) menyerang daun pepaya dengan cara menghisap cairan yang ada di daun serta jaringan daun pepaya.

Gejala dari adanya serangan Myzus persicae adalah timbulnya bercak - bercak pada daun saat kita budidaya pepaya. Kita harus hati - hati bila budidaya pepaya kita mulai terserang kutu ini, karena kutu daun ini juga bisa sebagai vektor dari virus mosaik.

Setelah kita tahu ciri - ciri serangan Kutu daun dalam budidaya pepaya yang kita lakukan, maka selanjutnya kita harus mengetahui cara pengendaliannya.

Kutu Mizus persicae bisa dikendaliakn dengan menggunakan Confidor 10 WP atau dengan Metindo dengan konsentras 1 gram / liter air.

Setelah kita membahas  hama yang sering menyerang dalam budidaya pepaya selanjutnya kita akan membahas penyakit di tanaman pepaya.

B.  PENYAKIT DALAM BUDIDAYA PEPAYA


Penyakit  yang bisa di temukan saat kita budidaya pepaya adalah: Phytophthoraparasitica, Bacteriumpapayae, nekrosis bakteri, rebah semai ( Phytium Sp ) atau damping-off, busuk buah antraknosa, mosaik pepaya,   Nanti kita akan bahas bersama tentang penyakit dalam budidaya pepaya yang saya sebutkan di atas.

1. Phytophthora parasitica


Penyakit Phytophthora parasitica di sebabkan oleh jamur dengan cara menyerang batang, buah serta leher akar tanaman pepaya. Serangan jamur  Phytophthora parasitica akan banyak terjadi di musim penghujan.

Saat budidaya pepaya bila ada serangan jamur ini bisa di lihat di batang yang ada luka menyerupai luka tersiram air panas. Serangan dimulai batang muda pepaya serta akan meyebar ke seluruh bagian tanaman.  Efeknya tanaman akan menjadi layu terutama bagian batang daun.


Batang yang terserang akan menjadi seperti tersiram oleh air panas. Gejala tersebut menjalar keseluruh bagian batang tanaman pepaya, bagian pucuk tanaman menjadi layu, daun-daun berguguran, dan akibat lebih lanjut pucuk tanaman mati dan akhirnya tanaman tumbang (roboh).

Serangan pada buah pepaya akan menunjukkan adanya bintik berwarna putih. Serangan parah akan meyebabkan buah menjadi kisut serta akan mengeras, buah akan berubah menjadi warna hitam.

Buah pepaya yang terserang penyakit ini menunjukkan gejala bintik-bintik yang berwarna putih. Selanjutnya buah menjadi keriput  makin lama makin mengeras, warna buah akan menjadi hitam, dan akhirnya gugur.

Pengendalian penyakit Phytophthora parasitica bisa di lakukan dengan menyemprot fungisida dengan bahan aktfif Klorotalonyl 75 % dengan dosis 1 gram / liter.

2. Bacterium papayae


Bacterium papayae adalah penyakit dalam budidaya pepaya yang di sebabkan karena  bakteri. Penyakit ini paling susah di sembuhkan serta belum dapat di berantas.

Serangan Bacterium papayae  banyak menyerang di bagian daun pepaya, akibatnya  daun pepaya  terkulai dan gugur. Biasanya menyerang sebagian daun saja, jadi daun yang lain tetap sehat.

Serangan lebih lanjut, pucuk tanaman pepaya basah serta membusuk. Kejadian busuk ini akan menjalar ke bawah, batang berlanjut ke seluruh tanaman pepaya  busuk.

Apabila belum parah pengendalian penyakit  Bacterium papayae bisa dengan menggunakan Agrepth 20 Wp dengan konsentrasi 1 gram / liter air.

Semprotkan interval 3 hari sekali sebanyak 4 - 5 kali penyemprotan. Apabila tidak kunjung sembuh maka langkah terakhir dengan eradikasi tanaman.

Pengendalian penyakit terahir serangan  Bacterium papayae  bisa di lakukan dengan Eradikasi ( pembongkaran tanaman ) yang sakit.

Agar aman serta tidak menular ke tanaman yang lain maka di sarankan bangkai tanaman di bakar atau di pendam dalam tanah.

3. Nekrosis Bakteri (Bacillus papayae Rant.)


Serangan penyakit Nekrosis Bakteri (Bacillus papayae Rant.) ini mengakibatkan daun muda pepaya menguning dan di akhiri dengan daun membusuk. Bila serangan dalam budidaya pepaya ini tidak bisa di hentikan maka tanaman akan menjadi rusak.

Pengendalian penyakit nekrosis bakteri  bisa di kendalikan dengan menyemprot dengan ARASHI 1 gram / liter.

4. Penyakit Rebah Semai atau Damping-off


Dalam budidaya pepaya penyakit ini muncul di persemaian serta di awal pindah tanam. Penyakit rebah semai (damping-off) disebabkan oleh cendawan-cendawan Phytium aphanidermatum, Phytium ultimun, Phytophthora palmivora, atau Rhizoctonia sp.

Penyakit timbul akibat persemaian dalam budidaya pepaya terlalu lembab dengan suhu lingkungan tinggi  (30°C).  Serangan akan terjadi dengan cepat  di tandai dengan batang dengan pangkal batang ada cincin melingkar berwarna coklat.


Pengendalian penyakit rebah semai dilakukan dengan cara menjaga kelembapan tanah (media) tempat persemaian tidak terlalu tinggi, memperbaiki sistem drainase tanah, dan jika diperlukan melakukan penyemprotan fungisida.

Fungisida yang di gunakan dengan bahan akatif Metalaxyl 35 SD dengan konsentrasi 1 gram/liter.  Di sarankan untuk menggunakan media semai yang sudah di fermentasi.

5. Busuk Buah Antraknosa


Penyakit busuk di budidaya pepaya  disebabkan oleh cendawan Colletotrichum gloeosporioides atau C. papayae.

Cendawan ini menyerang bagian buah pepaya yanmg belum masak serta buah menjelang masak.  Serangan yeng terjadi di  buah yang masih mentah menyebabkan adanya getah  keluar dari buah dan mengental.

Serangan yang terjadi di  buah pepaya yang menjelang masak, serangan penyakit ini menyebabkan buah terdapat bercak coklat kemerah-merahan dan serta basah, dengan bentuk bercak bulat kecil.

Jika buah pepaya bertahan sampai besar dan  semakin masak,  luka bulatan ini semakin besar, semakin cekung, berbau busuk, serta masuk ke dalam buah.

Pengendalian penyakit Antraknosa ini  dilakukan dengan cara menjaga kebersihan buah, hati -hati agar  supaya buah pepaya yang telah dipanen tidak terluka, atau melapisi buah dengan lilin.

Sebelum dilapisi lilin, buah dicelupkan ke dalam larutan Klorotalonyl dengan konsentrasi 0.05 gram / liter. Pengendalian secara kimiawi dapat dilakukan dengan penyemprotan menggunakan Karbendasim atau Klorotalony dengan konsentrasi 0.75 gram/liter.

6. Mosaik Pepaya


Penyakit mosaik dalam budidaya pepaya diakibatkan adanya serangan  virus mosaik pepaya atau Papaya Mosaic Virus (PMV). Penyakit  mosaik  tidak dapat diberantas. Penularan di bawa oleh sejenis kutu Myzuz persicae.

Serangan penyakit mosaik dalam budidaya pepaya akan menyebabkan daun tanaman kasar dan sisi daun bergaris-garis tidak teratur (mosaik).

Akibat serangan dari  Efek dari serangan pertumbuhan daun terhambat, ukuran daun mengecil, dan menumpuk di bagian atas.


Apabila serangan parah maka  dapat mengakibatkan daun menjadi gugur. Budidaya pepaya yang terserang  penyakit ini pada buah timbul lingkaran-lingkaran berwarna hijau gelap.

Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan menggunakan bibit pepaya tahan virus serta  bebas virus dan bila terus terjadi serangan maka di sarankan membongkar serta memusnahkan tanaman yang terserang.

PANEN TANAMAN PEPAYA


BUDIDAYA PEPAYA, TANAMAN PEPAYA, CARA TANAM PEPAYA, JUAL BENIH PEPYA, LMGA AGRO
TANAMAN PEPAYA SEHAT
Buah pepaya yang dapat dipanen memiliki ciri-ciri terdapat semburat garis-garis kuning pada kulit buahnya dan terdapat pada ujung buah.

Umumnya tanaman pepaya sudah berumur 8 - 9 bulan hingga 14 bulan, bahkan untuk beberapa jenis pepaya bisa panen lebih cepat.


Proses berbuah tanaman pepaya tidak mengenal musim, selama pertumbuhan dan perkembangan tanaman baik maka dapat menghasilkan buah optimal.

Cara panen buah pepaya dengan menggunakan songgo ( alat yang terbuat dari bambu ) tujuannnya agar buah tidak rusak saat dipanen.

Umumnya buah pepaya dipanen masih setengah masak  untuk menjaga agar buah pepaya tidak cepat membusuk.

Buah pepaya dapat dipanen setiap 10 hari sekali dan setiap panen pertama dalam satu pohon dapat panen hingga 50 buah dan semakin sedikit seiring dengan waktu.


Disarankan setelah usia tanaman mencapai 3 tahun, lahan dibongkar digantikan tanaman baru.

Buah pepaya yang telah dipanen agar terlihat segar, maka diletakkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan diberi alas koran. Bila tempat pemasaran cukup jauh, sebaiknya waktu panen dilakukan lebih awal.

Demikian ulasan Kami tentang budidaya pepaya yang baik dan benar, apabila ada yang kurang jelas bisa di tanyakan di toko pertanian LMGA AGRO. Kami siap mengirim benih pepaya unggul serta hibrida ke petani di wilayah Indonesia.

LMGA AGRO

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin komentar Gunakan alamat email yang jelas ( Jangan Anonymous ). Mohon komentar secara bijak dan sesuai bahasan.