Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Kami Libur 07 - 21 April 2024.

KETIK JUDUL/LABEL ARTIKEL YANG DICARI PADA KOLOM DI BAWAH INI

13/12/2020

Read

Fungisida Acrobat Produk BASF Bekerja Sistemik Pelindung Tanaman

fungisida acrobat, pestisida, sitemik, basf, toko pertanian, toko online, lmga agro
Fungisida Acrobat BASF

Fungisida Acrobat Produk BASF Bekerja Sistemik Pelindung Tanaman. HP 082141747141 ( telepon/konsultasi ) dan 08125222117 ( SMS/WA ). Toko pertanian online LMGA Agro jual pestisida lengkap dan andalan Petani. 

Toko pertanian online LMGA Agro juga menyediakan benih buah dan sayur beragam varietas hibrida dan unggul. Juga tersedia pupuk, ZPT pestisida dan alat-alat pertanian. Kami menerima layanan konsultasi gratis pertanian. 

Kami siap kirim pesanan Anda ke seluruh wilayah Indonesia. Bersama jasa ekspedisi terpercaya JNE, KI8, PT Pos Indonesia dan lain-lain. Kami juga mengajak kerjasama online shop sebagai dropship dan reseller pertanian. 

Fungsida Acrobat produk pestisida andalan berkualitas dari BASF Indonesia. Jenis fungisida sistemik dan sangat efektif mengendalikan penyakit busuk daun ( Phytopyhora infestans ). Penyakit ini menyerang hebat pada tanaman kentang. 

Fungisida Acrobat bekerja secara sistemik mengendalikan penyebabb penyakit yaitu jamur/cendawan. Ampuh mengendalikan penyakit penyebab jamur Phytopthora. Aplikasi fungisida Acrobat harus secara bijak dan saat serangan hebat.  

Penyakit yang sama juga menyerang tanaman cabai, terong, tomat, paprika dan tanaman famili Solanaceae lainnya. Fungisida Acrobat berbahan aktif Dimetomorf  50%. 

Fungisida Acrobat mengendalikan penyakit yang disebabkan jamur. Seperti bercak daun, embun bulu hingga bulai. Penggunaan fungisida harus secara bijak agar tidak mengganggu kesehatan kita dan merusak lingkungan. 


Deskripsi Fungisida Acrobat dari BASF


Fungisida Acrobat 50 WP merupakan pestisida jenis fungisida bekerja secara sitemik. Fungisida Acrobat 50 WP produk dari PT BASF Indonesia berbentuk tepung warna putih dan dapat disuspensikan. Tidak mudah mengendap dan dapat ditunda atau ditangguhkan sementara. 

Fungisida Acrobat berbahan aktif Dimetomorf 50% dan memiliki fungsi mengendalikan penyakit pada tanaman. Terutama penyakit disebabkan oleh jamur atau cendawan. Antara lain penyakit busuk daun, bercak daun, embun bulu hingga penyakit bulai. 

Aplikasi fungisida Acrobat juga bisa menyebabkan kekebalan tanaman pada penyakit. Untuk mencegah keekbalan tersebut, sangat dianjurkan fungisida Acrobat dicampurkan fungisida Mankozeb. Takaran aplikasi pencampuran tersebut yaitu : 

- Fungisida Acrobat 4 gram + Mankozeb 20 gram lalu dilarutkan dalam 10 liter air. Aplikasi fungisida Acrobat juga sangat dianjurkan diselingi dengan penggunaan Cabrio Top 60 WG. Khususnya bila intensitas penyakit cukup tinggi. 

Fungisida Acrobat mengendalikan berbagai penyakit akibat dari jamur beberapa tanaman. Berikut ini tanaman-tanaman yang dikendalikan fungisida Acrobat. Beserta nama penyakit dan dosis pemakaian fungisida Acrobat. 

1. Tanaman tomat mengendalikan penyakit busuk daun. Dosis pemakaian fungisida Acrobat 50 WP adalah sebanyak 0,5 - 1 gram/liter. 

2. Tanaman cabai mengendalikan bercak daun. Dosis pemakaian 2 - 4 gram/liter. 

3. Tanaman kentang mengendalikan busuk daun. Dosisnya 0,5 - 0,625 gram/liter. 

4. Tanaman tembakau mengendalikan penyakit lanas dengan dosis 1 - 1,25 gram/liter. 

5. Tanaman semangka mengendalikan embun bulu dan dosis pemberiannya 0,25 - 0,5 gram/liter. 

6. Tanaman jagung mengendalikan penyakit bulai dan perlakuan terhadap benih yaitu dosis 1,25 - 2,5 g/kg benih. 


Baca Juga : Varietas Cabai Merah Besar Horison 97 Produk Bisi International


Fungisida Acrobat Pengendali Jamur Secara Sistemik


fungisida acrobat, pestisida sistemik, produk basf, jual pestisida, toko pertanian, toko online, lmga agro
Tanki Alat Semprot
Tanaman

Fungisida Acrobat
bekerja secara sintetik pada tanaman untuk mengendalikan cendawan. Aplikasi fungisida Acrobat penyemprotan volume tinggi umur 21 - 70 HST. Penyemprotan volume tinggi dilakukan bila diketahui di lapangan gejala serangan dan kelembabannya lebih dari 90%. 

Jadwal penyemprotan fungisida Acrobat adalah interval 7 - 14 hari tergantung dari tingkat keparahan serangan penyakit. Untuk tanaman jagung, fungisida Acrobat digunakan untuk merendam benih ditambahkan air. Lalu campurka secara merta.                                                          

Klasifikasi cara kerja fungisida yaitu berdasarkan cara kerja dalam tubuh tanaman sasaran, yaitu sebagai berikut :

 

1. Fungisida Sistemik

Fungisida Acrobat masuk kategori cara kerja sistemik. Artinya bahwa fungisida Acrobat apabila disemprotkan ke tanaman akan diserap. Setelah diserap akan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman lewat jaringan tanaman. 

Fungisida Acrobat lalu diabsorbsi oleh organ-organ tanaman. Fungisida Arobat kemudian di tranlokasikan ke bagian tanaman lain melalui pembuluh angkutnya. Atau lewat jalur simplas ( dalam sel ). 

Fungisida Acrobat bekerja ditranslokasikan ke bagian atas ( akropetal ). Yaitu mulai dari organ akar menuju ke daun. Beberapa fungisida sistemik juga dapat bergerak ke bawah yaitu dari daun ke akar ( basipetal ).  


2. Fungisida Non Sistemik


Kebalikan dari cara kerja sistemik yaitu tidak dapat diserap dan ditranslokasikan ke dalam jaringan tanaman. Jenis ini hanya membentuk lapisan penghalang pada permukaan tanaman ( biasanya daun ). 

Fungisida non-sistemik hanya berfungsi mencegah infeksi cendawan. Yaitu dengan cara menghambat perkecambahan spora atau miselium jamur yang menempel di permukaan daun. Fungisida jenis kontak hanya berfungsi sebagai protektan.

Cara kerjanya akan efektif bila diberikan sebelum tanaman terinfeksi penyakit. Oleh karenanya, fungisida non-sistemik harus sering diaplikasikan agar tanaman terlindung dari infeksi baru.  


3. Fungisida Sistemik Lokal

Yaitu fungisida bekerja dan dapat diabsobsi oleh jaringan tanaman. Namun tidak disebarkan ke bagian tanaman lain. Bahan aktif hanya terserap di sel-sel jaringan, tidak terlalu dalam dan tidak sampai masuk pembuluh angkut.  


4. Fungisida Kontak

Yaitu fungisida hanya bekerja pada bagian yang terkena semprotan saja. Atau bagian yang terkena kontak langsung dengan larutan fungisida tersebut. Jenis fungisida kontak tidak dapat menembus jaringan tanaman dan tidak dapat didistribusikan dalam jaringan tanaman. 


Baca Juga : Bahaya Serangan Jamur Phytopthora di Saat Musim Penghujan


5. Fungisida Translaminar

Jenis ini fungisida dapat menembus jaringan tanaman namun tidak dapat disistribusikan ke dalam jaringan tanaman. Fungisida akan mengalir dari bagian yang disemprot ( daun/bagian atas tanaman ) lalu ke bagian bawah ( yang tidak disemprot ). 


6. Fungisida Kontak dan Sistemik

Jenis ini fungisida akan bekerja secara ganda yaitu secara kontak sekaligus sistemik. 

Terdapat beberapa teknik pemberian fungisida pada tanaman dan patut untuk diketahui. Diantaranya adalah menggunakan teknik tabur langsung ke tanaman. Juga ada menggunakan cara disemprot, pengasapan dan fumigasi. 

Bila pestisida diberikan terus menerus dan menggunakan teknik tertentu akan menimbulkan sifat resistan. Sehingga Kita perlu menggunakan pestisda dengan memilih bahan aktif secara bergantian. 

Pemilihan metode atau cara teknik pemberian pestisida juga harus sesuai aturan pakai. Jadi sebelumnya harus dibaca aturan pakai pada kemasan produk. Tidak dibenarkan Kita menyiramkan pestisida langsung ke tanaman dan dosis tinggi jika anjuran pada kemasan adalah disemprotkan. 

Pemberian pestisida juga mengguanakan dosis-dosis tertentu dan tidak boleh kurang atau melebihi dari anjuran. Bila dosis terlalu rendah, hama dan penyakit pasti tidak akan hilang. Bila dosis berlebihan berpotensi terjadinya penumpukan racun pada tanaman. 

Jika pestisida menumpuk pada tanaman dapat membahayakan kualitas tanaman. Juga dapat membahayakan manusia sebagai konsumen tanaman tersebut terutama pada buah dan sayuran. 

Jadi dianjurkan untuk menggunakan dosis terendah dahulu sesuai anjuran dan secara perlahan dosis ditingkatkan sesuai umur tanaman. Atau meningkatnya intensitas serangan patogen pengganggu. 





Fungisida Acrobat Ampuh Mengendalikan Cendawan 


fungisida acrobat, pestisida sistemik, basf indonesia, penyakit tanaman, jual pestisida, toko pertanian, toko online, lmga agro
Acrobat Pembasmi Hama

Fungisida Acrobat
produk BASF Indonesia mampu mengendalikan serangan cendawan penyebab pebyakit pada tanaman. Yaitu seperti tanaman kentang, tomat, cabai, terong, tembakau dan masih banyak lagi. 

Beberapa di bawah ini, jenis penyakit akibat serangan jamur/cendawan. Dan penyakit ini bila serangan parah dapat disemprotkan fungisida Acrobat. 


1. Penyakit Busuk Daun

Penyakit busuk daun atau biasa disebut hawar daun ( late blight ). Penyakit ini pada tanaman kentang merupakan salah satu penyakit utama. Penyebabnya adalah patogen Phytopthora infestans. Inang dari patogen Phytopthora menyerang tanaman tomat, kentang, cabai dan lain-lain. 

Penyakit busuk daun kentang diduga berasal dari Pegunungan Andes. Lalu menyebar masuk ke Amerika Serikat dan Eropa. Tahun 1845 - 1860, penyakit ini menyebabkan musibah kelaparan di Irlandia karena kentang adalah makan pokoknya. 

Penyakit busuk daun kentang juga menjadi salah satu penyebab kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I. Tahun 1917, penyakit busuk daun membinasakan sekitar sepertiga pertanaman kentang. Kentang merupakan bahan makanan penting selama masa perang. 

Tahun 1935/1936, ditemui kentang di pulau Jawa menunujukkan gejala penyakit busuk daun. Diduga jamur patogennya terbawa umbi-umbi benih/bibit kentang yang diimpor dari Belanda. 

Suhu, kelembaban dan curah hujan mempengaruhi perkembangan Phytopthora infestans. Penyebaran sporanya dibantu adanya angin, air atau serangga. Jika sporanya sampai pada daun kentang yang basah maka langsung muncul zoospora dan membentuk tabung kecambah. 

Spora masuk ke bagian tanaman lalu terjadi infeksi busuk daun kentang. Spora jatuh ke tanah dan menginfeksi umbi kentang. Pembusukan terjadi di tanah atau di penyimpanan kentang. 

Penyakit busuk daun sering terjadi di daerah sentra di dataran tinggi, bersuhu rendah dan kelembabannya tinggi. Perkembangan jamur akan cepat bila kondisi lingkungan mendukung. Yaitu suhu 18 - 21 derajat Celcius dan kelembaban > 80%. Jamur menyerang saat tanaman umur 5 - 6 minggu setelah tanam. 


Baca Juga : Patek dan Penanggulangannya Pada Cabai


2. Penyakit Lanas

Penyebabnya adalah jamur Phytopthora nocotine var. nicotine menyerang tanaman tembakau. Gejala umum biasanya tampak setelah tanaman diairi. Tanaman tiba-tiba layu dan seluruh daun terkulai padahal masih hijau. 

Bila tanaman dicabut, pangkal batang terlihat coklat meskipun perakaran masih terlihat sehat. Jika perkembangan penyakit lambat, sebelum tanaman layu, daun sudah menguning dan mengering. 

Bila batang dibelah, empulur terlihat bersekat-sekat. Kadang jamur juga menyerang daun dangan gejala bercak berwarna coklat dan bercincin. 


3. Penyakit Bercak Daun

Penyakit bercak daun sangat merugikan petani. Penyebaran penyakit ini sangat cepat dan menurunkan kualitas hasil panen. Hingga membuat petani gagal panen. Penyakit akibat dari jamur mudah sekali menular. 

Penyebabnya adalah jamur Cercospora capsici. Tanaman sehat pun sangat rentan tertular penyakit bercak daun. Peluang penyakit menyebar sangat besar saat musim hujan tiba dikarenakan suhu rendah dan kelembaban tinggi.  

Penyakit Bercak daun dapat menyebar lewat berbagai media seperti alat pertanian, hama vektor, air, hujan dan angin. Penyakit ini juga menyerang biji yang belum ditanam. 

Daun yang terinfeksi akan menggulung dan lama kelamaan akan mengering. Bila daun diremas akan hancur seperti kerupuk bila daun kering. Berkurangnya daun menyebabkan proses fotosintesis terganggu. 

Bila menyerang daun muda akan tampak bercak di semua bagiannya dan terlihat tidak beraturan. Daun akan berubah warna menjadi coklat di bagian tengahnya. Pada bagian pinggir berwarna kuning. Gejala awal muncul di bagian tulang daun atau ujung daun lalu menyebar luas dan mematikan daun. 

Daun tua akan tampak bercak dimulai dari tepi daun. Lalu menyebar hingga ke tulang daun. Warna daun berubah menjadi coklat tua. Bagian pinggirnya menjadi kuning atau coklat kehitaman. Jika dibiarkan seluruh daun akan mengalami bercak. 

Tunas tanaman juga mengalami bercak daun dengan berbagai bentuk. Bila bercak muncul di area tunas lalu akan menginfeksi bagian pinggir daun hingga mengering. Tunas yang mengalami bercak membuat tanaman tidak berkembang baik.  


4. Penyakit Embun Bulu

fungisida acrobat, pestisida sistemik, basf indonesia, benih hibrida, jual pestisida, toko pertanian, toko online, lmga agro
Benih Tomat Hibrida
Bebas Penyakit

Jenis penyakit embun bulu biasanya tidak menimbulkan kerugian besar. Besar kerugian kehilangan hasil panennya hanya sekitar 15%. Meski tidak begitu besar angka kerugiannya namun menyebabkan penurunan kualitas benih atau biji kedelai. Sehingga biji kedelai tidak layak dijual. 

Bila menyerang tanaman melon dapat mengakibatkan gangguan penyerapan nutrisi dan proses fotosintesis tanaman. Gangguan ini tentu berpengaruh pada produktivitas tanaman dan hasil panen. 

Hampir semua jenis tanaman dapat terinfeksi penyakit embun bulu. Namun seringnya menyerang pada tanaman berdaun lebar seperti melon, semangka dan mentimun. Namun ditemui beberapa kasus menyerang daun bawang merah yang notabene berdaun sempit. 

Gejala serangannya terdapat bercak berwarna kuning pucat pada daun. Lama kelamaan daun menjadi kuning kecoklatan. Di sekeliling bercak berwarna agak kekuningan. Permukaan bawah daun menjadi berwarna coklat. 

Tampak pada buah atau daun ada miselium dan spora menyerupai bulu. Dari miselium daun yang terinfeksi terbentuk tubuh buah sporangium berisi spora. Spora nantinya terbawa angin menyebar ke daun lainnya. 

Spora menempel pada daun baru kemudian akan membentuk tabung kecambah. Spora akam menginfeksi daun baru tersebut. Spora menjadi sumber inokulum sekunder dalam penyebaran penyakit embun bulu. 


Fungisida Acrobat Menekan Serangan Jamur


Banyak penyakit disebabkan cendawan atau jamur menjadi penyakit penting dan utama beberapa tanaman budidaya. Bila tidak segera diatasi dengan baik dan tepat hal ini tentunya sangat merugikan petani. Karena hasil panen menjadi kurang maksimal. 

Penyakit utama cukup ditakuti Petani salah satunya adalah embun bulu atau Downy Mildew. Penyebabnya adalah serangan jamur Perenospora manshurica yang mempunyai spora dan oospora berdinding tebal. Dinding tebal ini sebagai pertahanan diri dari tekakan lingkungan. 

Fungisida Acrobat dapat mengatasi datangnya penyakit embun bulu. Sekaligus membantu mengurangi kemungkinan tanaman tertular penyakit akibat serangan jamur. 

Petani disarankan rutin dalam menyemprotkan fungisida Acrobat agar kerja fungisida efektif. Selain itu diharapkan petani akan terhindar dari kerugian besar saat panen tiba. 

Demikian artikel Kami judul : Fungisida Acrobat Produk BASF Bekerja Sistemik Pelindung Tanaman. Hubungi nomer kontak Kami di 082141747141 ( telepon/konsultasi ) dan 08125222117 ( SMS/WA ). Toko pertanian online LMGA Agro jual kebutuhan untuk bercocok tanam untuk petani dan hobiis berkebun. 

Kami juga siap menjadi supplier toko pertanian dengan produk-produk berkualitas. Benih beragam varietas unggul dan hibrida, pupuk, pestisida, ZPT dan alat pertanian. Kami menerima layanan konsultasi pertanian gratis. 

Kami siap kirim pesanan Anda ke seluruh wilayah Indonesia bersama JNE, KI8, Pos Indonesia dan lain-lain. Semoga artikel kami bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan tentang penggunaan fungisida. Terutama penggunaan fungisida Acrobat produk BASF. 

Fungisida Acrobat pembasmi hama bekerja secara sistemik. Fungisida Acrobat mengendalikan serangan jamur penyebab penyakit pada tanaman. Diantara penyakit akibat jamur Phytopthora yang membuat petani ketakutan. Selamat mencoba dan salam sukses....




LMGA AGRO

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin komentar Gunakan alamat email yang jelas ( Jangan Anonymous ). Mohon komentar secara bijak dan sesuai bahasan.