Fungisida Acrobat BASF |
Toko pertanian online LMGA Agro juga menyediakan benih buah dan sayur beragam varietas hibrida dan unggul. Juga tersedia pupuk, ZPT pestisida dan alat-alat pertanian. Kami menerima layanan konsultasi gratis pertanian.
Kami siap kirim pesanan Anda ke seluruh wilayah Indonesia. Bersama jasa ekspedisi terpercaya JNE, KI8, PT Pos Indonesia dan lain-lain. Kami juga mengajak kerjasama online shop sebagai dropship dan reseller pertanian.
Fungsida Acrobat produk pestisida andalan berkualitas dari BASF Indonesia. Jenis fungisida sistemik dan sangat efektif mengendalikan penyakit busuk daun ( Phytopyhora infestans ). Penyakit ini menyerang hebat pada tanaman kentang.
Fungisida Acrobat bekerja secara sistemik mengendalikan penyebabb penyakit yaitu jamur/cendawan. Ampuh mengendalikan penyakit penyebab jamur Phytopthora. Aplikasi fungisida Acrobat harus secara bijak dan saat serangan hebat.
Penyakit yang sama juga menyerang tanaman cabai, terong, tomat, paprika dan tanaman famili Solanaceae lainnya. Fungisida Acrobat berbahan aktif Dimetomorf 50%.
Fungisida Acrobat mengendalikan penyakit yang disebabkan jamur. Seperti bercak daun, embun bulu hingga bulai. Penggunaan fungisida harus secara bijak agar tidak mengganggu kesehatan kita dan merusak lingkungan.
Deskripsi Fungisida Acrobat dari BASF
4. Tanaman tembakau mengendalikan penyakit lanas dengan dosis 1 - 1,25 gram/liter.
5. Tanaman semangka mengendalikan embun bulu dan dosis pemberiannya 0,25 - 0,5 gram/liter.
6. Tanaman jagung mengendalikan penyakit bulai dan perlakuan terhadap benih yaitu dosis 1,25 - 2,5 g/kg benih.
Baca Juga : Varietas Cabai Merah Besar Horison 97 Produk Bisi International
Fungisida Acrobat Pengendali Jamur Secara Sistemik
Tanki Alat Semprot Tanaman |
Klasifikasi cara kerja fungisida yaitu berdasarkan cara kerja dalam tubuh tanaman sasaran, yaitu sebagai berikut :
1. Fungisida Sistemik
Fungisida Acrobat masuk kategori cara kerja sistemik. Artinya bahwa fungisida Acrobat apabila disemprotkan ke tanaman akan diserap. Setelah diserap akan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman lewat jaringan tanaman.
Fungisida Acrobat lalu diabsorbsi oleh organ-organ tanaman. Fungisida Arobat kemudian di tranlokasikan ke bagian tanaman lain melalui pembuluh angkutnya. Atau lewat jalur simplas ( dalam sel ).
Fungisida Acrobat bekerja ditranslokasikan ke bagian atas ( akropetal ). Yaitu mulai dari organ akar menuju ke daun. Beberapa fungisida sistemik juga dapat bergerak ke bawah yaitu dari daun ke akar ( basipetal ).
2. Fungisida Non Sistemik
Kebalikan dari cara kerja sistemik yaitu tidak dapat diserap dan ditranslokasikan ke dalam jaringan tanaman. Jenis ini hanya membentuk lapisan penghalang pada permukaan tanaman ( biasanya daun ).
Fungisida non-sistemik hanya berfungsi mencegah infeksi cendawan. Yaitu dengan cara menghambat perkecambahan spora atau miselium jamur yang menempel di permukaan daun. Fungisida jenis kontak hanya berfungsi sebagai protektan.
Cara kerjanya akan efektif bila diberikan sebelum tanaman terinfeksi penyakit. Oleh karenanya, fungisida non-sistemik harus sering diaplikasikan agar tanaman terlindung dari infeksi baru.
3. Fungisida Sistemik Lokal
Yaitu fungisida bekerja dan dapat diabsobsi oleh jaringan tanaman. Namun tidak disebarkan ke bagian tanaman lain. Bahan aktif hanya terserap di sel-sel jaringan, tidak terlalu dalam dan tidak sampai masuk pembuluh angkut.
4. Fungisida Kontak
Yaitu fungisida hanya bekerja pada bagian yang terkena semprotan saja. Atau bagian yang terkena kontak langsung dengan larutan fungisida tersebut. Jenis fungisida kontak tidak dapat menembus jaringan tanaman dan tidak dapat didistribusikan dalam jaringan tanaman.
Baca Juga : Bahaya Serangan Jamur Phytopthora di Saat Musim Penghujan
5. Fungisida Translaminar
Fungisida Acrobat Ampuh Mengendalikan Cendawan
Acrobat Pembasmi Hama |
Penyakit busuk daun kentang diduga berasal dari Pegunungan Andes. Lalu menyebar masuk ke Amerika Serikat dan Eropa. Tahun 1845 - 1860, penyakit ini menyebabkan musibah kelaparan di Irlandia karena kentang adalah makan pokoknya.
Penyakit busuk daun kentang juga menjadi salah satu penyebab kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I. Tahun 1917, penyakit busuk daun membinasakan sekitar sepertiga pertanaman kentang. Kentang merupakan bahan makanan penting selama masa perang.
Tahun 1935/1936, ditemui kentang di pulau Jawa menunujukkan gejala penyakit busuk daun. Diduga jamur patogennya terbawa umbi-umbi benih/bibit kentang yang diimpor dari Belanda.
Suhu, kelembaban dan curah hujan mempengaruhi perkembangan Phytopthora infestans. Penyebaran sporanya dibantu adanya angin, air atau serangga. Jika sporanya sampai pada daun kentang yang basah maka langsung muncul zoospora dan membentuk tabung kecambah.
Spora masuk ke bagian tanaman lalu terjadi infeksi busuk daun kentang. Spora jatuh ke tanah dan menginfeksi umbi kentang. Pembusukan terjadi di tanah atau di penyimpanan kentang.
Penyakit busuk daun sering terjadi di daerah sentra di dataran tinggi, bersuhu rendah dan kelembabannya tinggi. Perkembangan jamur akan cepat bila kondisi lingkungan mendukung. Yaitu suhu 18 - 21 derajat Celcius dan kelembaban > 80%. Jamur menyerang saat tanaman umur 5 - 6 minggu setelah tanam.
Baca Juga : Patek dan Penanggulangannya Pada Cabai
2. Penyakit Lanas
Penyebabnya adalah jamur Phytopthora nocotine var. nicotine menyerang tanaman tembakau. Gejala umum biasanya tampak setelah tanaman diairi. Tanaman tiba-tiba layu dan seluruh daun terkulai padahal masih hijau.
Bila tanaman dicabut, pangkal batang terlihat coklat meskipun perakaran masih terlihat sehat. Jika perkembangan penyakit lambat, sebelum tanaman layu, daun sudah menguning dan mengering.
Bila batang dibelah, empulur terlihat bersekat-sekat. Kadang jamur juga menyerang daun dangan gejala bercak berwarna coklat dan bercincin.
3. Penyakit Bercak Daun
Penyakit bercak daun sangat merugikan petani. Penyebaran penyakit ini sangat cepat dan menurunkan kualitas hasil panen. Hingga membuat petani gagal panen. Penyakit akibat dari jamur mudah sekali menular.
Penyebabnya adalah jamur Cercospora capsici. Tanaman sehat pun sangat rentan tertular penyakit bercak daun. Peluang penyakit menyebar sangat besar saat musim hujan tiba dikarenakan suhu rendah dan kelembaban tinggi.
Penyakit Bercak daun dapat menyebar lewat berbagai media seperti alat pertanian, hama vektor, air, hujan dan angin. Penyakit ini juga menyerang biji yang belum ditanam.
Daun yang terinfeksi akan menggulung dan lama kelamaan akan mengering. Bila daun diremas akan hancur seperti kerupuk bila daun kering. Berkurangnya daun menyebabkan proses fotosintesis terganggu.
Bila menyerang daun muda akan tampak bercak di semua bagiannya dan terlihat tidak beraturan. Daun akan berubah warna menjadi coklat di bagian tengahnya. Pada bagian pinggir berwarna kuning. Gejala awal muncul di bagian tulang daun atau ujung daun lalu menyebar luas dan mematikan daun.
Daun tua akan tampak bercak dimulai dari tepi daun. Lalu menyebar hingga ke tulang daun. Warna daun berubah menjadi coklat tua. Bagian pinggirnya menjadi kuning atau coklat kehitaman. Jika dibiarkan seluruh daun akan mengalami bercak.
Tunas tanaman juga mengalami bercak daun dengan berbagai bentuk. Bila bercak muncul di area tunas lalu akan menginfeksi bagian pinggir daun hingga mengering. Tunas yang mengalami bercak membuat tanaman tidak berkembang baik.
4. Penyakit Embun Bulu
Benih Tomat Hibrida Bebas Penyakit |
Gejala serangannya terdapat bercak berwarna kuning pucat pada daun. Lama kelamaan daun menjadi kuning kecoklatan. Di sekeliling bercak berwarna agak kekuningan. Permukaan bawah daun menjadi berwarna coklat.
Tampak pada buah atau daun ada miselium dan spora menyerupai bulu. Dari miselium daun yang terinfeksi terbentuk tubuh buah sporangium berisi spora. Spora nantinya terbawa angin menyebar ke daun lainnya.
Spora menempel pada daun baru kemudian akan membentuk tabung kecambah. Spora akam menginfeksi daun baru tersebut. Spora menjadi sumber inokulum sekunder dalam penyebaran penyakit embun bulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika anda ingin komentar Gunakan alamat email yang jelas ( Jangan Anonymous ). Mohon komentar secara bijak dan sesuai bahasan.