BELANJA ONLINE, HUBUNGI KAMI : SMS / WA : 081 252 22 117, KONSULTASI PERTANIAN GRATIS HP. 082 141 747 141.

KETIK JUDUL/LABEL ARTIKEL YANG DICARI PADA KOLOM DI BAWAH INI

04/01/2021

Read

Fungisida Sistemik Promefon 250 EC Mengendalikan Penyakit Tanaman

fungisida sistemik, promefon ec, cara mengendalikan tanaman, jual fungisida, toko pertanian, toko online, lmga agro
Fungisida Promefon
250 EC

Fungisida Sistemik Promefon 250 EC Mengendalikan Penyakit Tanaman. HP 082141747141 ( khusus telp ) dan 08125222117 ( khusus WA/SMS ). Toko pertanian online LMGA Agro jual fungisida sistemik berkualitas terbaik.  

Toko pertanian online LMGA Agro berpengalaman sebagai supplier produk pertanian. Tersedia benih hibrida dan unggul tanaman buah dan sayur. Juga ada pupuk, pestisida, ZPT dan alat-alat pertanian. Kami menerima layanan konsultasi pertanian gratis. 

Kami siap kirim pesanan Anda ke seluruh wilayah Indonesia. Bersama jasa pengiriman barang mitra Kami yaitu JNE, KI8, Pos Indonesia. Barang dijamin sampai di tujuan dan aman. 

Toko pertanian online LMGA Agro jual fungisida sistemik Promefon 250 EC untuk mengendalikan penyakit tanaman budidaya. Fungisida sistemik Promefon mengandung bahan aktif Triadimefon 250 g/l. 

Fungisida sistemik Promefon 250 EC berbentuk pekatan dan mudah diemulsikan. Mampu mengatasi serangan penyakit tanaman apel, cabai, padi hingga tanaman karet. Aplikasi mudah dilakukan dengan disemprotkan dan dioleskan ( tanaman karet ). 

Fungisida sistemik Promefon 250 EC mengandung bahan aktif triadimefon 250 g/l. Fungisida berbentuk pekatan dapat diemulsikan. Aplikasi mudah untuk mengendalikan penyakit akinat jamur tanaman cabai dan apel.  

Pemberian fungisida sistemik harus sesuai dosis anjuran sesuai kemasan produk. Untuk beberapa tanaman terdapat dosis anjuran dan harus ditaati oleh petani. 

Dosis tidak boleh dikurangi apalagi dilebihkan. Untuk hasil terbaik harus diikuti oleh pemeliharaan lainnya seperti penyiraman dan pemupukan yang baik dan benar. 



Fungisida Sistemik Promefon 250 EC 


Fungisida sistemik Promefon 250 EC merupakan merk dagang dari perusahaan Multi Sarana Indotani. Promefon berbahan aktif Triadimefon sebanyak 250 g/liter. Berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan.

Fungisida sistemik Promefon 250 EC adalah fungisida bersifat emulsifiable concentrate atau emulsi cairan. Mudah terdispersi oleh partikel air dan bekerja setelah air pendispersinya menguap. Untuk cuaca dingin, penguapan airnya lebih lambat.  

Fungisida sistemik berbentul emulsi secara teknisnya tidak bisa bercampur air karena bersifat hidrofobik yaitu takut air, seperti minyak. Agar dapat dicampur atau didispersi dalam air saat aplikasimya, formula fungisida ditambahkan emulsifer. Sehingga hasil campurannya disebut emulsi. 

Fungisida sistemik berbentuk emulsi merupakam butir-butir cairan berukuran mikro dan tersebar dalam air. Begitu larutan mengenai sasaran, air yang tercampur akan menguap. Tersisa bahan aktifnya menyebar dan mengenai OPT sasaran.   

Fungisida sistemik Promefon 250 EC memiliki kemampuan cukup baik menembus jaringan kulit target. Namun bahan pembawanya membahayakan bila terkena mata. Fungisida sistemik bentuk emulsi ( EC ) mudah rusak oleh suhu terlalu tinggi. Dan menjadi tidak aktif bila disemprotkan di suhu terlalu rendah ( dingin ). 

Fungisida sistemik bentuk EC kandungan bahan aktifnya oleh pembuat/produsen pestisida ditambahkan bahan emulsi atau pencampur minyak. Sehingga fungisida sistemik Promefon 250 EC dapat larut dalam minyak dan dapat larut dalam air. 

Aplikasi fungisida rata-rata dilarutkan dalam air utuk aplikasimya. Saat dicampur air larutan berwarna putih sperti susu. Sifatnya stabil saat dicampur air dan tidak perlu diaduk berkali-kali. Demikian kelebihan fungisida sistemik berbentuk EC atau emulsi. 





Pengendalian Penyakit Oleh Fungisida Promefon 250 EC


Apel 

Penyakit bercak daun disebabkan oleh jamur Marsonina coronaria. Gejala awal adanya bercak tidak teratur dan berwarna coklat. Permukaan daun bagian atas terdapat titik hitam dimulai dari daun tua kemudian daun muda selanjutnya seluruh daun akan berguguran. 

Perkembangan jamur dipengaruhi cuaca 1 - 2 minggu setelah pemangkasan tanaman. Daun menjadi kering dan infeksi berkembang sampai terkena rantingnya. Bercak awalnya terdapat pada daun ke-4 dan ke-5 dari pucuk. 

Bercak coklat kehitaman kemudian meluas menjadi bercak-bercak bulat berdiameter 0,5 - 1,5 cm. Makin lama bercak akan meluas dan saling bersatu. Bentuknya tak beraturan, berwarna coklat dan tepi keunguan.   

Setiap musim menantang Petani untuk mengatasi serangan organisme pengganggu. Musim kemarau biasanya banyak terjadi ledakan hama, sedangkan musim hujan banyak terjadi ledakan penyakit. Penyakit tanaman budidaya berasal dari serangan bakteri dan jamur. 

Fungisida sistemik Promefon 250 EC mampu mengendalikan penyakit bercak daun tanaman Apel. Dosis penyemprotan volume tinggi 1 - 2 ml/liter. 




2. Cabai


fungisida sistemik, promefon, pengendalian penyakit tanaman, jual fungisida, toko pertanian, toko online, lmga agro
Benih Cabai
Bebas Penyakit
 
Penyakit antraknosa disebabkan oleh jamur Colletotrichum sp. Perkembangan jamur semakin banyak bila kondisi lingkungan lembab dan basah. Ketika musim hujan tiba banyak penyakit tanaman bermunculan. Salah satunya adalah penyakit antraknosa.  

Hingga saat ini, antraknosa atau patek merupakan penyakit utama tanaman cabai. Penyakit antraknosa sangat sulit dikendalikan. Kerugian akibat penyakit ini mencapai 100%. 

Jamur Colletotrichum capsici berkembang pesat bila kelembaban diatas 90% dan suhu < 32 derajat Celcius. Jamur dapat bertahan hidup dalam tanah, sisa-sisa tanaman atau buah yang telah terinfeksi. 

Penularan penyakit antraknosa disebabkan oleh hembusan angin, alat-alat pertanian, percikan air hujan, penyemprotan pestisida dan lewat manusia. Antraknosa menyerang semua bagian tanaman mulai dari ranting, cabang, daun hingga buah. Menyerang baik di fase vegetatif ( perkecambahan ) maupun fase generatif ( pembuahan ).  

Gejala serangan adalah adanya bercak melingkar cekung berwarna coklat di bagian tengah. Warna coklat muda di sekeliling lingkaran. Bercak akan berkembang hingga buah membusuk, kering dan jatuh. 

Teknis pengendalian penyakit antraknosa dimuali dengan menggunakan benih cabai hibrida bebas penyakit. Jangan menggunakan lahan bekas tanaman famili Solanaceae seperti terong, tomat, paprika dan lain-lain. Lakukan perempelan tunas air, penyiangan dan pengaturan drainase. 

Pemangkasan dan pengaturan drainase untuk mencegah agar lingkungan tidak terlalu lembab. Karena jamur Colletotrichum tumbuh subur dilingkungan lembab. Gunakan jarak tanam lebar ( 65 - 70 cm ) dan secara zig-zag. Selain dapat mengurangi kelembaban, juga melancarkan sirkulasi udara. 

Gunakan mulsa plastik hitam perak agar sinar matahari dapat diteruskan ke bagian bawah mulsa sehingga lingkungan tidak terlalu lembab. Mulsa plastik dapat mencegah penyebaran spora akibat percikan air hujan. 

Tambahkan pupuk mengandung kalsium tinggi seperti Dolomit. Semprotkan fungisida sistemik Promefon 250 EC dosis 1,5 - 2 ml/liter. 


3. Karet 


Jamur Rigidoporus lignosus atau R. micropus penyebab penyakit jamur akar putih menyebabkan tanaman bertajuk tipis. Tanaman mati mendadak seperti tersiram air panas terutama di musim hujan. Daun berwarna hijau gelap, kusam dan keriput. Permukaan daun menelungkup. 

Bila perakaran dibuka tampak benang-benang berwarna putih kekuningan dan pipih. Mirip akar rambut menempel kuat dan sulit dilepas. Selanjutnya akar akan membusuk dan berwarna coklat. 

Bila serangan ringan, perakaran dibuka dan bagian akar yang busuk dipotong lalu dimusnahkan. Permukaan akar yang berjamur sebaiknya dikerok dan bekas kerokan dan potongan diberi ter. Seluruh permukaan akar dioles dengan fungisida. 

Setelah luka mengering, perakaran ditutup tanah kembali lalu amati selama 6 bulan. Bila perakaran masih terdapat benang jamur maka dikerok kembali dan diolesi fungisida. Tanaman terserang berat dan mati harus segera dibongkar. 

Bagian pangkal batang dan akar dikubur diluar areal pertanaman. Gunakan wadah agar tanah yang terikut tidak tercecer dalam kebun. Bekas lubang dan 4 tanaman sekitarnya ditaburi 200 gram campuran Trichoderma dan 200 gram pupuk kandang per tanaman. 

Pengendalian jamur akar putih menggunakan fungisida sistemik yaitu penyiraman pada leher akar sebanyak 1,25 - 2,5 ml/liter. 




4. Padi


Penyakit hawar pelepah padi disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani Kuhn. Adalah salah satu penyakit tanaman padi dan saat ini berkembang luas daerah penghasil padi di Indonesia. 

Penanaman secara luas padi varietas unggul, tipe pendek dan anakan banyak. Lalu padi dipupuk dosis tinggi terutama pupuk Urea dapat meningkatkan keparahan penyakit hawar pelepah padi.  

Penyakit hawar pelepah berkembang lebih cepat di dataran rendah dibandingkan daerah dataran sedang atau tinggi. Semakin parah terjadi untuk varietas padi tipe pendek dan anakan banyak. Pengendalian menggunakan bakteri bersifat antagonis terhadap jamur Rhizoctonia

Bakteri dapat diisolasi dari tanah sawah mengandung kompos. Kompos matang menekan perkembangan sklerosia jamur sampai 14%. Kompos matang diperkaya bakteri antagonis mampu menekan pertumbuhan jamau hingga 28%. 

Kelembaban dan suhu sekitar tanaman padi mempengaruhi perkembangan penyakit hawar pelepah padi. Penggenangan disekitar parit keliling, kelembaban menurun 2,8%. Namun penggenangan lahan 1 minggu sekali kelembaban semakin menurun 4,4%. 

Penyakit hawar pelepah padi dikendalikan dengan melakukan penyemprotan fungisida sistemik Promefon 250 EC. Dosis penyemprotan volume tinggi 0,25 - 0,5 ml/liter. 




Fungisida Sistemik Promefon Mengendalikan Penyakit Tanaman Sayur


1. Alternaria Leaf Spot


fungisida sistemik, promefon, cara pengendalian penyakit, jual fungisida, toko pertanian, toko online, lmga agro
Benih Timun
Tahan Penyakit

Alternaria penyakit bercak menyerang tanaman kubis, cabai juga tanaman sayuran keluarga timun-timunan. Alternaria adalah jamur penyebab penyakit bercak tanaman timun dan menyerang pada fase vegetatif. 

Jamur dapat bertahan di tanah dalam jangka waktu lama. Jamur dapat berpindah dari satu lahan ke lahan lainlewat alat mesin pertanian, seresah daun dan irigasi. Suhu tanah tinggi sangat sesuai untuk perkembangan Alternaria. 

Pengendalian serangan jamur yaitu dengan mencuci peralatan saat berpindah dari lahan satu ke lahan lainnya. Lahan tergenang untuk tanaman padi dapat mengurangi jumlah penyakit dalam tanah. Bila serangan sudah parah, semprotkan fungisida sistemik Promefon 250 EC bergantian dengan Victory 80 WP. 


2. Penyakit Fusarium Wilt


Disebut juga penyakit layu fusarium disebebakan oleh Fusarium oxysporum dan hanya menyerang satu jenis tanaman saja. Tanaman terserang pada berbagai tahap pertumbuhan mulai pembibitan sampai tanaman tua. 

Tanda serangan terjadi di jaringan angkut tanaman dan berubah warna menjadi kuning atau coklat. Pengendalian teknis yaitu tidak menanam di lahan yang diketahui mengandung penyakit Fusarium. Mencuci peralatan pertanian bila berpindah dari lahan satu ke lahan lainnya. Lahan tergenang seperti tanaman padi dapat mengurangi keberadaan penyakit dalam tanah.  


3. Downy Mildew


Merupakan penyakit paling merusak tanaman timun-timunan. Penyebabnya adalah jamur Pseudeperonospora cubensis. Menyerang juga pada tanaman melon. Gejala serangan yaitu terdapat bercak pada daun berwarna kekuningan dan berubah menjadi coklat hingga coklat tua. 

Penyakit ini merupakan parasit di tanaman budidaya, tanaman lokal/induk atau tanaman jenis timun-timunan liar di daerah tropis dan sub-tropis. Bila serangan parah dapat dikendalikan dengan fungisida sistemik Promefon 250 EC. 


4. Penyakit Akar Gada


Penyebabnya adalah jamur Plasmodiaphora brassicae. Penyakit ini bisa menyebar melalui tanah dan tanaman yang sudah terinfeksi. Pemberian Dolomit dapat menaikkan kadar pH tanah dan mengurangi penyebaran penyakit akar gada. 

Pemberian fungisida sistemik Promefon 250 EC yaitu di lubang tanam dan dicampur air dapat mengurangi perkembangan penyakit. 



Kategori dan Jenis Fungisida 


fungisida sistemik, promefon, cara pengendalian penyakit tanaman, jual fungisida, toko pertanian, toko online, lmga agro
Pestisida Zat Kimia
Pengendali OPT

Fungisida merupakan zat kimia untuk mengendalikan cendawan ( fungi ) dan termasuk dalam pestisida. Secara spesifik digunakan untuk membunuh, menghambat atau mencegah jamur/cendawan patogen penyebab penyakit tanaman. 

Fungisida sistemik dalam pertanian digunakan untuk mengendalikan cendawan di pembibitan tanaman, benih, batang, akar, daun, bunga dan buah. Aplikasi fungisida sistemik umumnya dengan cara menyemprotkan langsung ke tanaman. 

Dapat juga dengan cara injeksi batang, pengocoran akar, perendaman benih dan pengasapan/penyemprotan dalam bentuk gas ( fumigasi ).  

Bentuk fungisida ada cair ( paling banyak digunakan ), gas, butiran dan serbuk. Perusahaan penghasil benih menggunakan fungisida sistemik untuk merendam benih, umbi, transplan akar. 

Tujuannya untuk membunuh cendawan pada bahan yang akan ditanam. Selain itu juga untuk melindungi tanaman muda dari cendawan patogen. 

Klasifikasi fungisida ada 2 golongan yaitu fungisida selektif dan non selektif. Fungisida selektif membunuh jamur tertenu saja dan tidak menyakiti jamur lainnya. Contoh fungisida selektif yaitu fungisida sulfur, tembaga, quinon dan heterosiklik.  

Kategori fungisida dibedakan juga sebagai fungisida kontak, sistemik dan translaminar. Fungisida kontak bekerja di bagian yang disemprot. Fungisida translaminar mengalir dari bagian yang disemprot misalnya daun dan bagian atas tanaman. Lalu fungisida akan menuju ke bagian bawah yang tidak disemprot. 

Fungisida sistemik diserap tanaman. Kemudian fungisida sistemik tersebut akan didistribusikan melalui sistem pembuluh tanaman. Kebanyakan fungisida sistemik berbahan dasar sulfur dan konsentrasinya rendah yaitu antara 0,08 - 0,5% jika dalam bentuk cair. Atau hingga 90% dalam bentuk bubuk.  

Cendawan atau fungi dalam dunia pertania adalah sesuatu yang merugikan. Cendawan dapat menurunkan kualitas panen dan hasil panen. Oleh karena itu, serangan cendawan sangat ditakuti petani dan sebisa mungkin melakukan pencegahannya.  



Pengendalian OPT dengan Fungisida Sistemik


Fungisida sistemik bila disemprotkan ke tanaman akan diserap dan didistribusikan ke seluruh bagian tanaman. Pendistribusian dilakukan oleh jaringan dalam tanaman. Penyemprotan fungisida sistemik diabsorbsikan oleh organ-organ tanaman. 

Fungisida sistemik lalu ditranslokasikan ke bagian tanaman lain melalui pembuluh angkut maipun jalur simplas ( jalur dalam sel ). Umumnya fungisida sitemik ditranslokasikan ke bagian atas ( akropetal ). Yaitu seperti dari organ akar menuju daun. 

Fungisida sistemik juga dapat bergerak ke bawah bila disemprotkan ke daun lalu bergerak ke akar ( basipetal ). Jenis lain dari fungisida sistemik yaitu fungisida sistemik lokal dimana dapat diabsorbsi oleh jaringan tanaman. Namun tidak disebarkan ke bagian tanaman lain. 

Bahan aktif dari fungisida sistemik lokal hanya diserap sel-sel jaringan dan tidak terlalu dalam. Bahan aktif juga tidak sampai masuk ke pembuluh angkut jaringan tanaman. Fungisida sistemik juga ada yang bekerja secara kontak sekaligus sistemik. 

Demikian artikel kami judul : Fungisida Sistemik Promefon 250 EC Mengendalikan Penyakit Tanaman. Hubungi nomer kontak Kami di 082141747141 ( telp ) dan 08125222117 ( SMS/WA ). Toko pertanian online LMGA Agro jual benih hibrida dan unggul, pupuk, pestisida, ZPT dan alat-alat pertanian. 

Toko pertanian online LMGA Agro menerima layanan konsultasi pertanian gratis. Kami siap kirim pesanan Anda ke seluruh wilayah Indonesia. Bersama jasa pengiriman barang JNE, KI8 dan PT Pos Indonesia. Kami juga mengajak kerjasama dropship dan reseller pertanian. 

Semoga artikel Kami bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan tentang fungisida sistemik Promefon 250 EC. Fungisida sistemik Promefon berbahan aktif Triadimefon dan dikeluarkan oleh perusahaan Multi sarana Indotani. Penyemprotan dilakukan bila serangan jamur sudah parah dan segala cara pengendalian telah dilakukan. Salam sukses....


LMGA AGRO

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika anda ingin komentar Gunakan alamat email yang jelas ( Jangan Anonymous ). Mohon komentar secara bijak dan sesuai bahasan.