Cabai Dewata 76 |
Cabai Dewata 76 Produk Unggul Kualitas Terjamin. 08125222117 WA/SMS LMGA AGRO.
LMGA AGRO merupakan toko pertanian online yang jual beraneka kebutuhan pertanian harga terjamin terjangkau serta terlengkap.
Toko online LMGA AGRO ialah agen, reseller, supplier, distributor, dan dropshipper beraneka kebutuhan pertanian berkualitas unggul di Indonesia.
Kami sudah berkecimpung di dunia pertanian sedari lama. Toko pertanian terdekat LMGA AGRO telah mempunyai konsumen di semua penjuru Indonesia. So, pembaca tak usah ragu apabila ingin bertransaksi dengan LMGA AGRO.
Ingin membuktikan sendiri kualitas produk yang LMGA AGRO jual untuk konsumen ? Beli saja segera kebutuhan pertanian Anda di LMGA AGRO dan rasakan sendiri kualitasnya !!
Benih cabai Dewata 76 F1 dapat Anda beli secara mudah melalui LMGA AGRO. Kualitas bibit cabai Dewata 76 terjamin unggul dan original produksi Panah Merah. Segera dapatkan benih cabai Dewata 76 sekarang juga hanya dari toko pertanian terdekat LMGA AGRO.
Sektor pertanian kini sudah menjelma menjadi sektor yang berpengaruh penting bagi perekonomian Indonesia. Di hampir tiap periode, sektor pertanian selalu punya kontribusi besar dalam memberikan pemasukan devisa yang tergolong cukup besar.
Tak salah apabila sektor pertanian hampir selalu masuk ke dalam jajaran 5 besar penyumbang pendapatan terbesar bagi Negara. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya sektor pertanian bagi Indonesia.
Indonesia yang termasuk sebagai Negara tropis dan terdukung oleh kondisi geografis wilayahnya merupakan tempat yang baik untuk pembudidayaan tanaman. Hal tersebut cukup menjelaskan mengapa sektor pertanian sangat berkembang pesat sampai sekarang.
Salah satu komoditas dari sektor pertanian yang memiliki nilai jual tinggi yakni berasal dari tanaman komoditas hortikultura. Tanaman komoditas hortikultura memiliki arti secara umum berupa tumbuhan yang dapat dibudidayakan pada area kebun.
Jenisnya sendiri yakni terbagi menjadi 4 jenis, yakni obat – obatan (biofarmaka), sayur – sayuran, buah – buahan, dan tanaman hias.
Sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda, tanaman hortikultura telah ada dan juga sudah dibudidayakan (walaupun masih tergolong primitif).
Dahulu, pembudidayaan tumbuhan hortikultura tidak menjadi perhatian sedari awal sampai akhir pembudidayaannya. Namun, seiring berjalannya waktu proses pembudidayaannya banyak berkembang sampai seperti hari ini.
Baca Juga : Bibit Cabe Rawit Kaliber Berkualitas Terjamin
Cabe Rawit Komoditas Utama Di Indonesia
Salah satu komoditas hortikultura utama yang menguntungkan apabila dibudidayakan ialah komoditas cabai. Cabai merupakan tanaman golongan sayur serta mempunyai nilai ekonomi tinggi di masyarakat.
Sebagian besar masyarakat umumnya memanfaatkannya menjadi bumbu dapur dalam membuat masakan sehari – hari. Selain itu, pemanfaatan cabai juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pangan serta farmasi.
Aneka macam nutrisi terkandung di dalam buah cabe. Namun, kebanyakan hanya 3 jenis saja yang banyak dibudidayakan oleh petani. 3 jenis cabai yang banyak petani Indonesia budidayakan itu ialah cabai merah besar, cabe merah keriting, dan cabe rawit.
Nah, kali ini LMGA AGRO ingin membahas mengenai salah satu jenis cabe tersebut yakni jenis cabai rawit. Cabai rawit merupakan jenis tumbuhan cabai dengan buah berukuran kecil dan juga menghadap ke arah atas.
Cabe rawit (yang memiliki nama latin Capsicum frutescens) memiliki cukup banyak manfaat, sehingga banyak dibudidayakan oleh petani di sawah.
Selain itu, tanaman cabai rawit juga mudah Anda jumpai di banyak pekarangan rumah. Biasanya, ibu – ibu rumah tangga banyak membudidayakannya untuk tujuan berkebun saja atau sebagai penambah unsur estetik.
Selain buah cabai rawit bisa dikonsumsi dalam kondisi segar, kini sudah ada berbagai macam olahan yang siap saji. Contohnya saja semisal bubuk cabai, pasta, serta saos sambal.
Tentunya produk – produk itu sangat memudahkan masyarakat. Mengapa ? Karena masyarakat Nusantara terkenal menyukai cita rasa pedas yang berasal dari cabai rawit.
Meskipun ukuran buahnya termasuk relatif kecil, namun justru tingkat kepedasannya tergolong lebih tinggi. Berdasarkan skala Scoville, cabai rawit memiliki tingkat kepedasan berkisar ± 100.000 SHU sampai 225.000 SHU (Scoville Heat Unit).
Skala itu lebih tinggi daripada cabe merah besar yang memiliki tingkat kepedasan berkisar ± 50.000 SHU. Banyaknya industri pengolahan cabe rawit kini tentu saja menyebabkan permintaan terhadap cabai rawit makin meningkat.
Peningkatan itu seringkali menyebabkan fluktuasi harga di pasaran. Maka tak salah apabila semakin banyak tertarik membudidayakannya serta menjadi sebuah peluang usaha berprospek menjanjikan.
Negara Penghasil Volume Produksi Cabai (Dalam Jumlah Ton)
China 18.184.711 ton
Meksiko 3.379.289 ton
Turki 2.554.974 ton
Indonesia 2.542.358 ton
Spanyol 1.275.357 ton
Dari data diatas, Indonesia menduduki peringkat keempat penghasil cabai terbesar di dunia (menurut data Kementan RI tahun 2018). Peringkat pertama diduduki oleh China, kemudian disusul oleh Meksiko serta Turki.
Dari jumlah total sebesar 2.542.358 ton hasil cabai, cabe rawit menyumbang sejumlah 1.335.595 ton dari jumlah itu. Maka tak berlebihan apabila kita menyebut bahwa cabai rawit tergolong sebagai salah satu komoditas hortikultura penting, kan ?
Ancaman Organisme Pengganggu Pada Tumbuhan Cabai Rawit
Ancaman Organisme Pengganggu Pada Tumbuhan Cabai Rawit |
Ancaman serangan organisme pengganggu tanaman (opt) menjadi salah satu masalah umum dalam membudidayakan tanaman, termasuk pula cabai rawit.
Seringkali tumbuhan ini menjadi sasaran empuk bagi organisme pengganggu, sehingga petani harus meminimalisir resiko serangannya.
Oleh karena itu, memiliki pengetahuan mengenai ancaman organisme pengganggu punya peran sangat penting. Dengan mempunyai pengetahuan mengenai ancaman organisme pengganggu yang bisa menyerang, maka gejala serangannya bisa teridentifikasi serta teratasi secara cepat.
Contoh beberapa organisme pengganggu yang seringkali menyerang tanaman cabe rawit yaitu seperti :
- Bercak Serkospora
Penyakit bercak serkospora menjadi salah satu penyakit yang banyak menjadi musuh utama bagi petani. Penyakit ini timbul karena infeksi jamur Cercospora capsici. Sisa – sisa tanaman serta juga benih yang telah terinfeksi menjadi tempat bernaung patogen cendawan ini.
Kondisi cuaca yang panas akan semakin membuat penyakit bercak serkospora berkembang pesat. Selain itu, perkembangannya juga akan lebih meningkat apabila sistem drainase lahan tanam memiliki kondisi buruk.
Karena inang cendawan Cercospora tergolong banyak, maka petani tentunya perlu benar – benar waspada. Cendawan ini bisa menyebar melalui perantara benih dan bertahan hidup pada sisa tanaman yang telah terinfeksi.
Penyakit bercak serkospora dapat menyerang ketika masih dalam tahap penyemaian benih. Tetapi, umumnya penyakit ini lebih cenderung banyak menyerang tanaman tua.
Munculnya bercak berukuran kecil berbentuk bulat dan kering ialah gejala awal serangan penyakit bercak serkospora. Bercak tersebut kemudian meluas sampai berdiameter ± 0,5 centimeter.
- Aphid
Di banyak daerah sentra tanaman di Indonesia, Aphid tergolong mudah sekali dijumpai. Rata – rata ukuran tubuh hewan pengganggu ini cenderung sangatlah kecil, yakni hanya berukuran ± 1 – 2 milimeter.
Tubuh Aphid bertekstur lunak dengan warna hijau. Hama ini terbagi atas 2 tipe, yakni tipe tanpa sayap dan tipe bersayap. Perbedaan itu terjadi karena kompetisi dalam mendapatkan makanan.
Serangan langsung hama Aphid bisa mengakibatkan daun keriput, terpuntir, dan juga berwarna kekuningan. Selain itu, pertumbuhan tanaman menjadi terhambat serta akhirnya menjadi layu kemudian mati.
Aphid menyerang dengan cara mengisap cairan tanaman, sehingga menyebabkan pelemahan kondisi tanaman. Selain itu, hama Aphid juga menghasilkan cairan seperti gula yang dapat menjadi tempat tumbuhnya jamur hitam pada daun.
Aphid ialah serangga vektor penting untuk perkembangan virus penyebab penyakit, sehingga petani harus mewaspadai serangan hama Aphid.
- Layu Fusarium
Penyakit layu fusarium menjadi salah satu penyakit umum yang seringkali mengganggu petani cabai. Bahkan, penyakit ini menjadi salah satu ancaman serius bagi petani karena mampu menyebabkan kematian tanaman.
Serangan infeksi patogen cendawan Fusarium oxysporum menjadi penyebab terjadinya penyakit layu fusarium. Layu fusarium umumnya menyerang tanaman cabai rawit sedari masih muda sampai dewasa.
Biasanya gejala layu pada tanaman akan terlihat pada pukul 10 pagi sampai setengah 3 sore. Namun, saat sore hari kondisi tanaman akan terlihat kembali sehat karena berkurangnya proses fotosintesis.
Gejala penyakit layu fusarium hampir mirip gejalanya seperti gejala terserang oleh penyakit layu bakteri. Perbedaannya biasanya terlihat pada lama berlangsungnya fase infeksi.
Untuk penyakit layu fusarium, tanaman terlihat layu sampai mati dalam kurun waktu 7 sampai 10 hari. Sementara, penyakit layu bakteri akan menyebabkan tanaman mati dan mengering dalam kurun waktu 2 sampai dengan 3 hari.
Pada beberapa bagian tanaman akan mudah nampak gejala penyakit layu fusarium. Bagian leher batang yang bersinggungan secara langsung dengan tanah bisa saja mengalami pembusukan serta berubah warna menjadi coklat.
Infeksi selanjutnya merembet ke akar dan menyebabkan terjadinya busuk basah. Apabila tingkat kelembaban tanah cenderung tinggi, maka bagian leher batang mengalami perubahan warna menjadi berwarna putih kelabu.
Serangan layu fusarium nantinya juga menjalar ke bagian ranting, sehingga menyebabkan kelayuan daun serta akhirnya tanaman menjadi mati.
Apabila terdapat beberapa faktor pendukung, maka penyakit layu fusarium bisa menyebar ke tanaman lainnya secara cepat. Faktor pendukung itu contohnya seperti pH tanah cenderung rendah, cuaca hujan, dan tingkat kelembaban yang tinggi.
Penyakit layu fusarium bisa menyerang kapan saja, entah saat musim kemarau ataupun musim hujan. Namun, serangan parah umumnya terjadi saat musim hujan karena jamur Fusarium oxysporum lebih mudah menyebar dan juga berkembang biak.
Untuk penyebaran patogen cendawan ini biasanya melalui media seperti angin, air, manusia, dan peralatan pertanian.
- Thrips
Thrips (Thrips parvispinus Karny) berkembang pesat saat musim kemarau, sehingga jumlah populasi thrips akan terus bertambah. Sementara ketika musim penghujan jumlah populasi thrips akan berkurang alami karena pengaruh hujan.
Serangan thrips dilakukan dengan cara menghisap cairan yang ada pada permukaan bawah daun. Serangan thrips bermula dengan munculnya gejala berupa bercak dengan warna keperakan.
Daun kemudian mengalami perubahan warna menjadi berwarna coklat tembaga, mengeriting maupun berkeriput, kemudian akhirnya mengalami kematian.
Hama thrips bersifat polifag serta juga dapat menjadi vektor penyebar virus kuning, sehingga tergolong sebagai salah satu ancaman berbahaya.
Tingkat kerusakan karena serangan hama thrips mampu mencapai 80 persen kerusakan. Hal tersebut tentu saja mengakibatkan petani gagal panen.
Baca Juga : Katalog Benih Timun Harga Terjamin Terjangkau
Cabai Dewata 76 Produk Unggul Produksi Panah Merah
Cabai Dewata 76 Produk Unggul Produksi Panah Merah |
Supaya bisa terhindar dari ancaman serangan organisme pengganggu, petani tentunya perlu solusi tepat sebagai jalan keluar. Salah satu caranya ialah menggunakan produk benih cabai rawit unggulan serta tahan serangan hama penyakit.
Sampai sekarang telah muncul berbagai macam produk benih cabe rawit unggul dari berbagai produsen. Untuk lebih memudahkan Anda, LMGA AGRO akan merekomendasikan produk bibit cabai rawit dengan kualitas unggul.
Salah satu varietas produk benih cabai rawit unggulan yang bisa Anda pilih serta tanam ialah benih Dewata 76 F1. Benih Dewata 76 F1 merupakan produk bibit cabai rawit hibrida unggulan yang dihasilkan oleh PT East West Seed Indonesia (Ewindo).
Dewata 76 F1 ialah salah satu produk benih baru yang Panah Merah produksi. Namun, keberadaannya bertujuan untuk menjawab kegelisahan petani terhadap ancaman serangan hama maupun penyakit.
Dengan keunggulan yang dipunyai oleh Dewata 76, maka hasil produksi pastinya terjamin selalu tinggi. Produk bibit Dewata 76 sudah terdaftar resmi melalui ijin peredaran resmi yang Kementerian Pertanian keluarkan.
Perijinan resmi peredaran Dewata 76 secara legal tertuang melalui Kepmentan No. 143/Kpts/SR.120/D.2.7/10/2019 (CR 18076).
Panah Merah sebagai produsen benih Dewata 76 sudah mempunyai reputasi yang sudah teruji sedari lama, sehingga kualitasnya tak perlu Anda pertanyakan. Contoh beberapa bukti kelebihan dari produk benih cabai Dewata 76 yakni seperti :
- Benih cabai Dewata 76 mempunyai vigor kokoh, ruas tegak, pendek, dan percabangannya tergolong produktif
- Bibit cabai Dewata 76 tergolong mempunyai kemampuan adaptasi yang baik bagi dataran rendah hingga dataran tinggi
- Daya tumbuh benih cabai Dewata 76 termasuk cukup besar, yakni berkisar ± 85 persen
- Tingkat kemurnian bibit cabai Dewata 76 termasuk sangat tinggi, yaitu berkisar ± 99,5 persen
- Benih cabai Dewata 76 sudah toleran terhadap serangan hama thrips, aphid, dan penyakit antraknosa
- Budidaya cabai memanfaatkan produk benih Dewata 76 lebih mudah dan aman karena tahan serangan hama sampai penyakit
- Proses pembentukan buah cabai menggunakan bibit Dewata 76 tetap mudah meskipun kondisi cuaca tengah buruk
- Buah cabai Dewata 76 memiliki panjang ± 4 centimeter, berdiameter ± 0,4 centimeter, dan memiliki berat yang berkisar ± 2,5 – 3 gram
- Kulit buah cabai Dewata 76 memiliki warna kuning pucat saat muda, kemudian saat tua berubah menjadi berwarna merah cerah
- Buah cabai Dewata 76 lebih tahan simpan, pengemasan, dan juga pengiriman jarak jauh
- Buah cabai Dewata 76 telah bisa Anda panen saat berumur ± 70 hingga 75 hari setelah pindah tanam
- Potensi hasil panen cabai Dewata 76 tergolong cukup besar, yakni mampu mencapai ± 12 hingga 15 ton per ha
- Produk bibit cabai Dewata 76 sudah berizin resmi dari Kementerian Pertanian melalui peraturan Kepmentan No. 143/Kpts/SR.120/D.2.7/10/2019 (CR 18076).
Dengan berbagai kelebihan dari produk benih cabai Dewata 76 F1, maka hal tersebut telah membuktikan kualitas dari produk Dewata 76 F1. So, tertarik untuk membuktikan sendiri kualitas produk bibit Dewata 76 produksi Panah Merah ?
Baca Juga : Bayer Trivia 73 WP Fungisida Ampuh
Jual Benih Cabai Dewata 76 Ewindo Harga Murah
Jual Benih Cabai Dewata 76 Ewindo Harga Murah |
Apabila pembaca ingin membeli produk benih cabai Dewata 76 Ewindo, maka jawabannya sudah pasti LMGA AGRO. LMGA AGRO jual bibit cabai Dewata 76 dengan kualitas terbaik.
Selain itu, LMGA AGRO juga punya berbagai tips maupun trik dalam upaya memaksimalkan budidaya cabai menggunakan benih Dewata 76. Dengan begitu, maka hasil panen menggunakan benih cabai Dewata 76 F1 bisa didapatkan secara lebih maksimal.
Untuk memastikan hal itu, LMGA AGRO bekerja sama dengan aneka perusahaan jasa pengiriman terpercaya di Indonesia. Sebut saja contohnya seperti JNE, KI8, Pos Indonesia, dan J&T.
Nama – nama mitra pengiriman rekanan LMGA AGRO itu telah terbukti kualitasnya selama bertahun – tahun. Jadi, konsumen tak usah merasa ragu apabila pesanan benih cabai Dewata 76 ataupun pesanan lainnya tidak akan sampai ke alamat tujuan.
Ingin membeli produk bibit cabai Dewata 76 F1 original produksi Panah Merah ? Hubungi langsung saja LMGA AGRO lalu order benih cabai Dewata 76 sebelum Anda kehabisan !!
Nah, itulah dia artikel bertema cabai Dewata 76 ini kami tulis dan sampaikan kepada Anda semua. Semoga bisa banyak memberikan manfaat dan juga berdampak positif untuk seluruh pembaca.
Apabila masih ada hal – hal kurang jelas mengenai artikel berjudul Cabai Dewata 76 Produk Unggul Kualitas Terjamin ini, segera hubungi LMGA AGRO melalui no. telepon 08125222117 (Khusus Layanan WA/SMS). Salam sukses dan salam berjumpa kembali dalam artikel – artikel terbaru LMGA AGRO berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika anda ingin komentar Gunakan alamat email yang jelas ( Jangan Anonymous ). Mohon komentar secara bijak dan sesuai bahasan.