Saat ini benih tanaman cabai, tomat, terong, kacang panjang dan sayuran produktif lain yang dicari oleh petani adalah bibit yang sudah tahan virus.
Serangan virus telah menyebabkan petani mengalami kerugian saat jalankan usaha mandiri bisnis berkebun. Hal ini karena seramgan yang parah akan menyebabkan petani gagal panen dan rugi.
Kini cara menanam cabe yang baik dan benar saja tidak cukup buat modal petani terbebas dari serangan virus kuning dan keriting.
Cara menanam tanaman hortikultura harus kita kombinasi dengan menggunakan benih yang sudah memiliki sifat antivirus terbaik.
Budidaya yang baik dan benar kombinasi dengan penggunaan bibit tahan virus jadi solusi terbaik bagi petani, Ya tentu jika anda menghendaki hasil panen tanaman yang terbaik.
Petani akan meraih untung yang dari menanam benih yang sudah antivirus terbaik, Selain karena ada jaminan tanaman pasti selaman serta panen dengan produksi tinggi.
Petani akan bisa menekan biaya produksi terutama untuk pembelian pestisida untuk mengendalikan serangan virus ini. Apalagi insektisida serta akarisida untuk mencegah virus masuk ini sekarang mahal.
Standar tanaman yang bisa tahan serta teruji oleh serangan virus terutama yang disebabkan oleh Gemini Virus ( Kutu Kebul ).
Keinginan petani ini adalah hal yang wajar bahkan bisa kira katakan wajib. Hal ini tidak mengherankan karena akibat seragan gemini virus petani banyak dirugikan, baik dari segi biaya maupun hasil.
Bahkan pada sentra tanaman hortikultura yang sudah endemik gemini virus cabai yang sifat toleran virus saja sudah gagal produksi. Standar toleran virus sudah tidak mampu memberi hasil yang mkasimal.
Benih cabe, tomat, melon, oyong, kacang panjang dengan standar toleran virus terbukti tidak bisa memberi hasil maximal karena tanaman rusak hingga 50 %.
Sedikit gambaran tentang virus gemini ini adalah disebabkan oleh Kutu Kebul ( Bemecia tabaci ) yang sifatnya Polypag ( makan banyak jenis ).
Kemampuan ini membuat kutu jenis ini bisa bertahan dibanding penyebab virus yang lain seperti : Trips, Mite hingga Aphit.
Bagi perusahaan benih nasional seperti : Bisi International, East West Seed Indonesia, Bintang Asia serta yang lain tentu ini merupakan tantangan yang harus segera mendapat jawaban serta solusi.
Tak mengherankan kalau saat ini Breeder perusahaan Benih seperti Cap Panah Merah, Bisi Cap Kapal Terbang, Diamond Seed, Sakata Seed dan yang lain berlomba - lomba untuk mencari varietas tanaman tahan virus.
Benih antivirus terbaik akan menjadi kebutuhan utama petani dalam menjawab kerugian akibat serangan virus. Solusi kultur budidaya dengan menggunakan benih tahan virus akan cegah petani sejak dini merugi.
Hal ini disebabkan secara pasti kalau benih sayuran produktif tadi akan cepat direspon oleh petani. Serta jelas akan menjadi Market Leader saat sudah launching ke petani dalam waktu yang cepat.
Hal ini akan memberi keuntungan tersediri bagi perusahaan selaku produsen benih atau pun petani selaku pengguna benih.
Pada bahasan saya sebelumnya sudah membahas tanaman produktif yang sudah tahan virus seperti Tomat ( F1Tymoti, F1 Tantyna, F1 Fortuna 23, Servo Dll ), Timun ( F1 Metavi, F1 Tirta, F1 Bhakti ), Kacang Panjang ( Parade Tavi, Puspita 06 ). Rev.11/10/22.
Keunggulan Tanaman Cabai Rimbun F1 Bisi Terbaru
Pada kesempatan ini saya akan sedikit menbahas cabai tahan Virus yang bernama Cabai F1 Rimbun. Cabai Rimbun ini diproduksi oleh perusahaan Benih PT. Bisi International dengan Merk terkenalnya Cap Kapal Terbang.
Cabai ini sudah teruji ditanam pada daerah sentra cabai dan banyak serangan Virus baik secara tunggal maupun dibandingkan dengan cabai varietas lain yang ternama dan keluar terlebih dahulu.
Ketahanan Virus Cabai F1 Rimbun ini disaksikan langsung oleh penulis dan sungguh membuat penulis terbengong - bengong.
Hal ini karena penulis selama ini belum pernah menyaksikan cabai jenis keriting yang ketahanannya seperti benih cabe Rimbun ini.
Disaat tanaman cabai keriting jenis lain tidak bisa memberikan hasil yang maximal ( dengan kerusakan 40 % akibat serangan virus ) dan membuat kerugian petani.
Cabai Hibrida Rimbun ini justru terlihat utuh dan pertumbuhannya pun normal tidak ada satupun tanaman keritng produk ChiaTai Seed ini yang kerdil dan keriting.
Keunggulan lain yang bisa saya sampaikan kepada pembaca tentang cabai Rimbun ini selain tahan terhadap serangan virus keriting dan kuning antara lain bisa saya jabarkan sebagai berikut :
- Tanaman mempunyai ketahanan terhadap layu ( jamur maupun bakteri ).
- Buah mempunyai ukuran yang ramping ( Diameter 0.6 -0.7 Cm ) dan mempunyai kadar air yang rendah sehingga tahan terhadap pengangkutan.
- Tanaman Cabai F1 Rimbun mempunyai Vigor dan Fisik tanaman tinggi dan besar, sehingga mempunyai potensi yang besar pula.
- Potensi yang di hasilkan bisa mencapai 1,3 Kg per tanaman dalam satu siklus penanaman.
- Perawatan lebih mudah dan murah di bandingkan varietas cabai keriting yang sudah ada dan keluar terlebih dahulu.
- Buah merah menyala dan mengkilat sehingga oleh pedagang di beri harga yang lebih mahal dari cabai jenis keriting lain.
- Mampu dipetik sampai 30 kali petik bahkan bisa keluar buah ke 2 yang hasilnya tidak kalah dengan buah pertama kalau pupuk dan perawatam optimal bisa petik sampai 40 kali petik.
Demikian ulasan sekilas tentang cabai F1 Rimbun ini, Jika petani serta pembaca semua ada yang berminat budidaya cabai tahan virus F1 Rimbun produk Bisi International, segera hubungi toko Lmga Agro.
Team pertanian Lmga Agro selalu ingatkan untuk menggunakan bibit antivirus terbaik agar tanaman anda selamat. Penggunaan bibit tahan virus adalah wajib !!! Jangan mau menanggung resiko !!!
Cara menanam cabe di polybag, cara menanam cabe di rumah, cara menanam cabe hidroponik apapun itu jangan lupa " Benih Antivirus " terbaik harus anda gunakan !!!
Toko pertanian Lmga Agro dengan data CP Bpk. Budi Telp. : 082 141 747 141 atau SMS/WA : 0812 5222 117. Pembaca semua juga bisa konsultasi pertanian gratis dengan kami. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jika anda ingin komentar Gunakan alamat email yang jelas ( Jangan Anonymous ). Mohon komentar secara bijak dan sesuai bahasan.